- REUTERS/Oded Balilty/Pool
VIVA – Sebuah jet tempur Israel ditembak jatuh di Suriah. Bagi Israel, ini adalah serangan terbesar setelah serangan tahun 1982.
Pesawat tempur jenis F-16 tersebut ditembak setelah melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah, Sabtu pagi, 10 Februari 2017. Dua pilotnya dikabarkan selamat setelah berhasil melontarkan diri dari pesawat dan mengembangkan parasut mereka.
Menurut militer Israel, serangan itu dilakukan setelah sebuah pesawat tak berawak milik Iran menyusup ke wilayah Israel. Pesawat tak berawak itu berhasil dicegat. Pihak Suriah mengaku menembak pesawat Israel tersebut karena pesawat melakukan serangan.
Sabtu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera melakukan pertemuan dengan para pimpinan militer. Dikutip dari BBC, 11 Februari 2018, Netanyahu mengatakan Israel menginginkan perdamaian, namun mereka akan mempertahankan diri terhadap serangan apapun atau usaha apa pun yang dilakukan Iran untuk membangun dirinya melawan Israel di Suriah.
Jenderal Angkatan Darat Senior Israel Tomer Bar mengatakan serangan itu dikategorikan sebagai 'serangan paling signifikan' sejak serangan terakhir dalam Perang Lebanon tahun 1982.
Pemerintah Israel mengatakan, pesawat f-16 itu dijatuhkan saat melakukan misinya setelah sebuah pesawat tak berawak Iran memasuki wilayah Israel. Koresponden BBC di Timur Tengah mengatakan, serangan yang dilakukan Israel di Suriah sangat tidak biasa. "Namun dengan jatuhnya pesawat tempur, itu menandakan eskalasi ketegangan yang serius," ujarnya.
Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah
Aliansi militer Rusia dan Suriah juga ledakkan gudang senjata di Hama
