Jokowi Terima Kasih ke Jepang Didukung Jadi Anggota DK PBB

Presiden Joko Widodo bertemu Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono di Istana
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo, menyempatkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono di Istana Merdeka, Jakarta.

Dapat Penghargaan dari Pemerintah Jepang, Akbar Tandjung: Ini Suatu Kehormatan

Kono dan sejumlah delegasi, diterima Presiden Jokowi sebelum melakukan pembahasan bilateral lebih lanjut dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Dalam penyampaiannya, Presiden Jokowi mengatakan, pertemuan dengan Menlu RI dalam rangka dialog strategis. Indonesia juga berterima kasih, karena Jepang adalah salah satu negara yang mendukung pencalonan RI di Dewan Keamanan PBB.

Jepang Ingin Perkuat Kemitraan RI, Sepakat Stabilisasi Indo-Pasifik

"Terima kasih atas dukungan Jepang terhadap pencalonan Indonesia, sebagai anggota DK PBB 2019-2020," kata Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 25 Juni 2018.

Jokowi yakin, pertemuan dengan Menlu Retno nantinya bisa menghasilkan kesepahaman yang lebih baik lagi dan akan ada pembahasan yang komprehensif nantinya.

Satu Tahun Sejak Kudeta Myanmar, DK PBB Dukung 'Kehendak Rakyat'

Kepala Negara juga memastikan, Indonesia dan Jepang punya hubungan bilateral yang cukup erat.

"Dan, bagaimana kita bisa meningkatkan kerja sama kita lebih baik lagi, terutama di berbagai forum internasional," lanjut Jokowi.

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono akan melakukan kunjungan pertamanya ke Indonesia, setelah diangkat sebagai Menlu pada 2017 lalu. Ia tiba di Indonesia pada Minggu kemarin, 24 Juni 2018

Dalam kunjungan ini, ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.

"Salah satu tujuan utama adalah melakukan pertemuan bilateral dalam konteks persiapan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dan Sixth Strategic Dialogue between Indonesia-Jepang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat lalu, 22 Juni 2018.

Indonesia sebelumnya terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk periode 2019-2020, mewakili Asia Pasifik. Indonesia menggantikan posisi Kazakhstan yang masa keanggotaannya akan berakhir pada 31 Desember 2018. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya