Harga Minyak Tak Beranjak dari Kelompok US$79

VIVAnews - Harga minyak mentah masih kokoh di level US$79 per barel. Pendorong kenaikan tersebut yaitu proyeksi penurunan stok minyak mentah di AS, yang bisa di luar proyeksi. Situasi ini berpeluang meningkatkan permintaan minyak.

Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa New York, Rabu siang waktu Singapura, harga minyak light sweet untuk pengiriman Desember naik 35 sen menjadi US$79,49 per barel pada perdagangan elektronik New York. Sementara pada perdagangan Selasa kemarin, harga minyak  juga naik 24 sen dan berada pada level US$79,14 per barel.

Di bursa ICE London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik 37 sen menjadi US$79,34 per barel.

Lembaga survei The American Petroleum Institue, Selasa, memproyeksi bahwa stok minyak mentah AS mengalami penurunan tak terduga, yaitu sebanyak 4,4 juta barel. Sebaliknya, para ekonom yang disurvei Platts, lembaga survei dari McGraw-Hill, memproyeksi bahwa stok minyak mentah naik 1,2 juta barel.

Lembaga Informasi dari Departemen Energi AS baru mengumumkan stok minyak mentah Rabu mendatang waktu New York.

Harga minyak mentah  bergerak pada kisaran US$79 per barel sebulan lebih. Pasalnya, investor mempertimbangkan hasil data ekonomi AS. Mereka juga akan mengamati penjualan selama musim liburan untuk menemukan pertanda positif tingkat konsumsi. (AP)

Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM
Nagita Slavina

Nagita Dihujat Karena Suka Kasih Makanan Sisa, Begini Pembelaan Raffi Ahmad

Raffi Ahmad menjelaskan bahwa pemberian makanan dari Nagita Slavina kepada asistennya tidak diwajibkan, tetapi tergantung jika orang itu juga menginginkannya.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024