- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia dalam pergeseran geopolitik ini adalah bagaimana menjaga agar hubungan multilateralisme tetap berjalan.
"Tantangannya adalah menjaga agar negara-negara di dunia memiliki komitmen yang kuat terhadap multilateralisme," kata Retno dalam Conference on Indonesia Foreign Policy di Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018.
Retno menjelaskan, multilateralisme merupakan hubungan yang sangat penting karena semua negara bisa dihormati secara setara. Sehingga diharapkan bahwa engagement antara bangsa di dunia menguntungkan semua pihak.
Tantangan lainnya adalah bagaimana menjaga perdamaian, sehingga konflik bisa diselesaikan. Sebab, menurut Retno, perang dan konflik selalu akan memakan banyak korban, yang umumnya adalah wanita dan anak-anak.
Masalah yang kini dihadapi dunia yaitu rivalitas yang tidak sehat. Tidak saja politik, tetapi juga rivalitas ekonomi yang tidak sehat dan membahayakan kesejahteraan dunia. Dalam hal ini, perang dagang sangat merisaukan dunia.
Mantan Dubes RI di Belanda itu juga mengatakan dalam hubungan antar bangsa, diperlukan keberpihakan. Semua policy memerlukan keberpihakan yaitu kepada kelompok rentan, kepentingan negara berkembang, kepada negara kepulauan kecil karena mereka sangat rapuh dan menanggung masalah besar dari perubahan iklim, dan keberpihakan terhadap perempuan dan anak.
"Tanpa keberpihakan, maka yang kuat akan menguasai yang lemah. Pembangunan inklusif tidak dapat dijalankan dan banyak negara yang akan tertinggal," tegasnya.
PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ju
