- Repro Instagram
VIVA – Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas akibat bom bunuh diri di Kabul, Afganistan. Bom bunuh diri ini disebut sebelumnya menargetkan sejumlah tokoh agama.
Dilansir dari Aljazeera, Rabu, 21 November 2018, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Afganistan, Wahid Majroh, mengatakan ledakan yang terjadi hari Selasa waktu setempat itu ikut melukai lebih dari 70 orang dan sedikitnya 50 orang tewas.
Merujuk jumlah korban luka kritis, ia menyebut ada kemungkinan jumlah korban tewas bertambah.
Sementara, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Najib Danish, mengatakan pelalu pembom bunuh diri dilakukan di gedung aula pernikahan. Lokasi tempat ini menjadi tempat berkumpulnya ratusan ulama untuk memperingati hari Malaulid Nabi.
Dari pengakuan salah seorang korban, Ahmad Fahim mengatakan masih trauma dengan ledakan bom bunuh diri tersebut.
"Saya mendengar ledakan itu, saya hanya berhasil membawa sepupu saya keluar dari sana yang terluka parah," kata Ahmad Fahim.
Dilaporkan AFP juga saat ledakan sedang dilantunkan ayat-ayat Alqur'an dalam aula gedung tersebut. Pasca ledakan, bunyi teriakan minta tolong dari dalam aula terus menggema.
"Mereka menderita luka bakar, semua orang di aula berteriak minta tolong," demikian laporan itu.
