- Aljazeera/Facebook
VIVA – Jurnalis Amerika Serikat, ditahan setibanya di AS, karena diketahui bekerja untuk stasiun televisi Iran berbahasa Inggris, Press TV. Jurnalis berusia 59 tahun bernama Marzieh Hashemi itu disebut, ditahan tanpa pasal yang jelas.
Dilansir laman Aljazeera, Hashemi digelandang saat dia tiba di Bandara Internasional St Louis Lambert, pada hari Minggu lalu, dan kemudian dibawa ke kantor FBI dan ditempatkan di pusat penahanan di Washington.
"Keluarganya tak bisa menghubunginya dan dia baru bisa mengontak anak perempuannya dua hari setelah dia ditahan," disebutkan dalam pemberitaan Press TV.
Hashemi kepada anak perempuannya mengatakan bahwa dia diborgol dan diperlakukan layaknya seorang kriminal. Sementara itu, penjara-penjara lokal di sekitar Washington menyatakan tak menerima tahanan atas nama Hashemi. Namun, pihak FBI memang belum mau memberikan komentar mengenai kasus ini.
Hashemi diketahui lahir dengan nama Melanie Franklin dan kemudian memeluk Islam dan menjadikan namanya Marzieh Hashemi. Dia datang ke Amerika Serikat, untuk mengunjungi keluarganya, setelah selama ini dia tinggal di luar negeri, termasuk di Iran. Sementara itu, Juru Bicara Kemenlu Iran mengecam tindakan AS tersebut.
"Kami mengecam pehananan ilegal terhadap Marzieh Hashemi, reporter dan presenter Press TV dan perlakukan tak manusiawi yang diterimanya di Washington," kata Juru Bicara Kemlu Iran, Bahram Qasemi, sebagaimana disiarkan kantor berita Iran, IRNA.
Diketahui bahwa AS memang sudah menjatuhkan sanksi berat terhadap Iran, termasuk dalam hal ekonomi dan politik. AS juga menjatuhkan sanksi terhadap lembaga, perusahaan maupun individu yang diketahui memiliki relasi dengan Iran, dalam berbagai bentuk khususnya dalam hal bisnis dan ekonomi. (asp)