VIVA – Presiden Nigeria Muhammadu Buhari kembali terpilih untuk masa jabatannya yang kedua, setelah memenangkan pemilihan umum pada Sabtu akhir pekan lalu.
Presiden berusia 76 tahun itu mengalahkan saingan utamanya, mantan Wakil Presiden Atiku Abubakar, dengan margin hanya di bawah empat juta suara.
Partai pengusung Buhari, All Progressives Congress (APC) menang 19 dari 36 negara bagian, sedangkan PDP menang di 17 negara bagian dan ibukota Abuja. Komisi pemilihan di Nigeria akan membuat pengumuman secara formal hari ini.
Partai Demokrat Rakyat (PDP) pengusung Abubakar, menolak hasil pemilu tersebut. Meski penundaan pemilu dan kekerasan jelang pemilihan terus terjadi, namun pengamat independen menilai tak ada kecurangan dalam pemilu Nigeria.
Ketua PDP, Uche Sedondus menyebut penghitungan hasil pemilu salah dan tidak dapat diterima. Partai itu mengatakan penghitungan harus dihentikan, dan menuduh data pemilih telah dimanipulasi.
Dilansir dari BBC, Rabu 27 Februari 2019, Buhari merupakan seorang mantan tentara yang memimpin rezim militer selama 20 bulan pada tahun 1980-an. Dia pertama kali terpilih menjadi presiden pada 2015, dan menjadi kandidat oposisi pertama yang mengalahkan seorang petahana dan memenangkan kursi kepresidenan.
Negara terpadat di Afrika dengan perekonomian terbesar itu menghadapi berbagai masalah termasuk kekurangan daya, korupsi, ancaman keamanan dan perlambatan ekonomi.
Nigeria adalah produsen minyak terkemuka di Afrika, tetapi korupsi dan kegagalan untuk menginvestasikan hasil industri telah menghambat pembangunan. Selain itu, seperempat populasi usia kerja di sana menganggur.
