Logo ABC

Gadis Myanmar Dijual ke Keluarga di China Demi Lahirkan Anak Laki-Laki

Kisah Seng Moon adalah kisah tipikal dari 37 korban perdagangan manusia yang diwawancarai untuk laporan LSM Human Rights Watch (HRW)
Kisah Seng Moon adalah kisah tipikal dari 37 korban perdagangan manusia yang diwawancarai untuk laporan LSM Human Rights Watch (HRW)
Sumber :
  • abc

Reuters: Soe Zeya Tun, file

Ini karena daerah-daerah itu secara tradisional disukai anak laki-laki dan kebijakan satu anak China berarti banyak ibu yang dilaporkan menggugurkan janin perempuan.

Dr Wang, yang juga penulis buku Love and Marriage in Globalising China (Cinta dan Pernikahan di China yang Mengglobal), mengatakan ada preferensi terhadap anak laki-laki di desa-desa karena mereka mengandalkan tenaga kerja untuk mendapatkan penghasilan.

"Secara budaya, desa lebih tradisional dan mereka memiliki preferensi anak yang kuat untuk meneruskan garis keluarga dan kekayaan keluarga," katanya.

Barr menambahkan bahwa di banyak komunitas di China, anak laki-laki secara tradisional tinggal bersama orang tua mereka dan mendukung mereka di usia tua, sementara anak perempuan tinggal bersama suami dan mertua mereka.

Perempuan dianggap barang

Selain dijual sebagai pengantin, Vu mengatakan perempuan juga telah dijual untuk keperluan lain.

"Anda harus melihat nilai seorang perempuan sebagai produk," katanya.

"Ia bisa dijual sebagai istri untuk melahirkan, bantuan rumah tangga, pelacur, kerja paksa, dan itu semua bisa digabungkan dalam satu paket."

"Kami memiliki perempuan muda yang kembali dari dijual ke sebuah keluarga, dan setelah mereka melahirkan seorang putra, mereka kemudian dijual ke keluarga lain."