Logo BBC

Sabotase Kapal, Buntut Manuver Amerika Serikat di Timur Tengah?

Kapal MV Andrea Victory, salah satu kapal yang diserang ketika berlabuh di dekat Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab pada Minggu (12/05). - ALI HAIDER/EPA
Kapal MV Andrea Victory, salah satu kapal yang diserang ketika berlabuh di dekat Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab pada Minggu (12/05). - ALI HAIDER/EPA
Sumber :
  • bbc

"Misalnya dari Parlemen Uni Eropa (UE) beberapa kali sudah menyatakan keberatannya atas embargo (pelarangan negara-konsumen untuk membeli minyak Iran), apalagi segera setelah JCPOA ditandatangani, UE sudah mulai melakukan proses investasi di Iran," jelas Dr Dina Sulaeman yang juga menjadi dosen Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran.

Iran dapat dukungan dari Uni Eropa, Israel `tak senang`

Ia memandang ketegangan yang terjadi sehubungan dengan insiden yang disebut sabotase terhadap empat kapal dagang termasuk dua kapal tanker Arab Saudi di perairan Uni Emirat Arab pada Minggu (12/05) merupakan kelanjutan dari berbagai manuver Amerika Serikat, terutama setelah Presiden Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran.

"Jadi dalam perkembangannya, dalam ketegangan yang terjadi saat ini, Iran mendapatkan `dukungan` dari negara-negara Uni Eropa karena eskalasi konflik AS dengan Iran akan mengganggu kepentingan nasional negara UE," kata Dina Sulaeman.

Di sisi lain, Israel merasa terancam dengan pencabutan sanksi terhadap Iran dengan dicapainya kesepakatan nuklir JCPOA pada tahun 2015 tersebut.

"Tampaknya Trump ingin menyenangkan Israel, maka dia keluar dari kesepakatan JCPOA. Kemudian AS mengerahkan kapal induk ke Teluk untuk menekan Iran," tutur pengamat politik Timur Tengah dari LIPI, Hamdan Basyar.

Siapa yang dituding berada di balik serangan kapal?