Iran Kembali Ancam Tingkatkan Pengayaan Uranium

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Sumber :
  • Daily Sabah

VIVA – Pemerintah Iran kembali menegaskan bahwa negaranya akan terus meningkatkan pengayaan uranium dan melanggar batas-batas lainnya dalam Perjanjian Nuklir 2015 dengan negara-negara kekuatan dunia.

Iran Lanjutkan Program Pengayaan Uranium Hingga 20 Persen

Juru bicara pemerintah, Ali Rabiei mengatakan, Iran akan melampaui batas pengayaan sebesar 3,67 persen dan bahwa tingkat baru itu akan didasarkan pada 'kebutuhan kita'.

Langkah ini terjadi setahun setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari Kesepakatan Nuklir 2015.

Iran Tuding Israel Jadi Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Terkemukanya

Iran telah berulang kali memperingatkan Eropa dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka akan mulai meninggalkan kesepakatan yang dikebiri oleh sanksi yang diberlakukan AS yang telah memblokir penjualan minyak Iran ke luar negeri.

Dilansir dari Independent, Senin 8 Juli 2019, keputusan itu muncul kurang dari satu minggu setelah Iran mengakui melanggar batas cadangan uranium sebesar 300 kilogram yang diatur dalam kesepakatan.

Tak Disetujui PBB, Amerika Serikat Paksakan Sanksi Terhadap Iran

Dalam upaya diplomatik di menit-menit terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berbicara kepada Presiden Iran Hassan Rouhani melalui telepon. Macron mengatakan ia sedang berusaha mencari cara pada 15 Juli, untuk melanjutkan dialog antara Iran dan mitra Barat.

Ketegangan mulai meningkat pada Mei 2019 lalu ketika AS mengirim ribuan pasukan tambahan, kapal induk, pembom B-52 berkemampuan nuklir dan jet tempur canggih ke Timur Tengah.

Ledakan kapal tanker minyak misterius di dekat Selat Hormuz, serangan oleh pemberontak yang didukung Iran di Yaman, Arab Saudi dan Iran yang menembaki pesawat tak berawak militer AS, telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melanda wilayah yang penting bagi pasokan energi global.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan reaktor air berat di Arak akan dikembalikan ke negara asalnya jika rencana modernisasi yang disepakati dalam kesepakatan itu ditunda lebih lanjut.

Dia menyebutkan bahwa negara itu juga akan memperkaya uranium yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr. (EL)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya