Hubungan ASEAN dan AS Merenggang, Indonesia Hanya Kirim Menlu

Ilustrasi Bendera Negara ASEAN.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay'

VIVA – Hubungan negara-negara ASEAN dengan Amerika Serikat (AS) dikabarkan merenggang. Hal ini karena ketidakhadiran Presiden AS Donald Trump pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN di Bangkok, Thailand.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Trump diwakili oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross dan Penasehat Keamanan Nasional Robert O'Brien. Kelakuan AS ini lalu dibalas oleh tujuh negara ASEAN yang hanya mengirimkan Menteri Luar Negeri (Menlu) sebagai wakilnya.

Ketujuh negara tersebut adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Adapun tiga negara, yaitu Thailand, Vietnam dan Laos, yang kepala negara atau kepala pemerintahannya menghadiri KTT AS-ASEAN.

Menhan Israel Pasang Badan untuk Batalion Netzah Yehuda yang Dijatuhi Sanksi AS

Sejumlah diplomat dari negara ASEAN sepakat untuk tidak menghadirkan Presiden/Perdana Menteri karena merasa kurang dihargai oleh AS.

"Pertemuan ini (dengan AS) cukup diwakilkan oleh menteri saja. Tidak pantas bagi ASEAN untuk mengirim para pemimpin negara sementara perwakilan AS tidak setara," ungkap salah seorang diplomat, yang menolak disebutkan namanya, dikutip dari situs Channel News Asia, Selasa, 5 November 2019.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Dalam KTT tahun ini, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross adalah pejabat delegasi dengan peringkat tertinggi.

Sementara itu, seorang diplomat AS menyuarakan kekhawatiran ekstrem Washington atas langkah mayoritas pemimpin ASEAN untuk tidak secara pribadi menghadiri pertemuan tersebut.

Diplomat yang enggan diungkap identitasnya itu menyebut bahwa tindakan ini adalah upaya untuk mempermalukan AS.

"Kami sangat prihatin dengan keputusan ini. Boikot penuh atau sebagian oleh para pemimpin ASEAN akan dipandang sebagai upaya yang disengaja untuk mempermalukan Presiden AS dan ini akan sangat merusak substansi hubungan ASEAN-AS," ucap diplomat AS itu dengan nada kesal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya