Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas

Joe Biden dan Mohammed bin Salman
Sumber :
  • AP

Jakarta – Beberapa negara Arab seperti Yordania, UEA, dan Arab Saudi telah memberikan kontribusi dalam menangkal serangan Iran yang ditujukan ke Israel. Respons ini telah menimbulkan pertanyaan besar, terutama dari kalangan pendukung Palestina.

May Day, Apindo Harap Hubungan Buruh dan Pengusaha Harmonis

Serangan rudal Iran ke Israel gagal karena campur tangan beberapa negara Arab. Yordania, misalnya, menggunakan kekuatan udaranya untuk menghentikan rudal-rudal itu. Selain itu, Arab Saudi dan UEA diduga telah berbagi informasi intelijen dengan AS mengenai rencana Iran setelah menerima arahan tentang perlunya menjaga wilayah udara mereka.

Menurut laporan dari Foreign Policy, Angkatan Udara Kerajaan Saudi juga berhasil menembak jatuh proyektil Iran yang melintasi wilayah udaranya. Terdapat beragam alasan mengapa negara-negara Arab moderat memilih untuk terlibat dalam konflik ini.

Menpora Dito Beri Kabar Baik, Arab Saudi Komitmen Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Joe Biden dan Mohammed bin Salman

Photo :
  • AP

Negara-negara Arab cenderung mendukung Israel karena mereka khawatir bahwa operasi militer terhadap Iran bisa memicu perang regional yang merugikan. Kemungkinan konflik semacam itu akan membahayakan stabilitas di kawasan. 

Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Mantapkan Kemudahan Layanan Bagi Jemaah Haji Indonesia

Negara seperti Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir merasa khawatir. Selain itu, kekhawatiran atas campur tangan Iran di negara-negara seperti Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman juga membuat beberapa negara Arab merasa perlunya kerjasama dengan Israel.

Di sisi lain, negara-negara Arab moderat melihat Israel sebagai mitra ekonomi penting. Bagi beberapa negara seperti Yordania dan Mesir, hubungan ekonomi dengan Israel dianggap vital untuk pertumbuhan ekonomi mereka. 

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan PM Israel Benjamin Netanyahu

Photo :

Ini menjelaskan mengapa, meskipun terjadi konflik di Gaza dan di sekitarnya, beberapa negara Arab tidak mengambil tindakan tegas terhadap Israel. Sebagai contoh, ketika Turki memutuskan untuk membatasi ekspor ke Israel pada tanggal 9 April 2024, reaksi serupa tidak terjadi di kalangan negara-negara Arab.

Salah satu contoh nyata adalah Yordania, yang sangat bergantung pada Israel bukan hanya untuk kebutuhan perdagangan lintas batas, tetapi juga untuk pasokan air dan energi. Yordania merupakan salah satu negara terkering di dunia, dan perjanjian perdamaian tahun 1994 memberikan mereka akses ke air dari Israel. 

Karena populasi Yordania terus bertambah, permintaan akan air juga meningkat, yang memperkuat ketergantungan mereka pada sumber air dari Israel. Selain itu, Yordania juga mengimpor gas alam dari Israel untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, dengan gas tersebut menyumbang sebagian besar produksi listrik dan industri kimia di negara itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya