- Pixabay
VIVA – Polisi Antiteror bersenjata lengkap melakukan patroli di beberapa bandara internasional di Australia. Hal ini sebagai bentuk pengamanan menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Dua bandara, yakni Brisbane dan Canberra, akan menjadi prioritas polisi antiteror untuk diawasi.
Mengutip situs ABC, Jumat, 6 Desember 2019, Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan musim panas di Australia adalah masa libur sekolah, sehingga banyak yang bepergian. Selain kedua bandara tersebut, tujuh bandara lain akan juga dijaga oleh polisi antiteror dalam 18 bulan mendatang.
Menurut Perdana Menteri Australia Scott Morrison, akan ada 135 personel polisi antiteror yang dipersenjatai dengan MK18 dan sudah mendapat pelatihan khusus untuk mendeteksi ancaman dan perilaku yang mengancam. Mereka juga akan ditemani oleh anjing pelacak yang bisa mendeteksi adanya bom.
"Mereka, para polisi antiteror, adalah personel yang terlatih dalam mengejar insiden yang berbahaya. Bukan lari dari kemungkinan kejadian. Penting sekali bagi mereka memiliki sumber daya yang diperlukan untuk membantu mereka melakukan tugas dan melindungi komunitas," kata Morrison.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan bahwa beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini di dunia menjadi pengingat bahwa ancaman teror tidaklah berkurang. "Kita tahu bahwa entah dengan alasan apapun, teroris selalu melihat kemungkinan bandara sebagai sasaran serangan," tutur dia.
Dana untuk tambahan pengamanan tersebut sudah dianggarkan dalam APBN Australia yang disampaikan pada Mei lalu.
"Saya ingin bahwa semua mereka yang melakukan perjalanan selama Masa Natal lewat berbagai bandara akan merasa tenang karena hadirnya para polisi antiteror ini," jelas Dutton.
Polisi antiteror ini nantinya akan ditempatkan di seluruh bandara di ibu kota negara bagian, kecuali Hobart di Tasmania dan juga di Cairns serta Gold Coast, di mana keduanya berada di negara bagian Queensland.
