Singapura Setop Bergantung pada Pekerja Asing Usai Pandemi COVID-19

Ilustrasi pekerja asing di Singapura
Sumber :
  • The Straits Times

VIVA – Menteri Keuangan Kedua Singapura, Indranee Rajah, mengatakan, negaranya harus menemukan cara untuk tidak bergantung pada pekerja asing dan mempercepat otomatisasi beberapa tugas dalam perekonomian pasca pandemi COVID-19.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Ini harus menjadi operasi manual yang kurang dan itu harus diganti dengan otomatisasi. Makanya, penduduk lokal harus dapat berbuat lebih banyak pada kegiatan bernilai tambah yang lebih tinggi lagi," ujar Indranee, seperti dikutip Bloomberg, Senin 1 juni 2020.

"Tetapi, ini harus dilakukan secara bertahap dengan hati-hati karena kami tidak bisa begitu saja mengeluarkan semua kekuatan manual secara tiba-tiba," katanya.

Momen Prabowo Ditarik Wakil PM Singapura Lawrence Wong di Istana Bogor

Baca Juga: Wuhan Laporkan Nihil Kasus COVID-19 dari Orang Tanpa Gejala

Topik tentang pekerja asing telah mengemukan di Singapura ketika infeksi COVID-19 meningkat di asrama pekerja migran. Tercatat, 90 persen kasus positif virus Corona di negara tersebut berasal dari pekerja asing.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Lebih lanjut, Indranee menegaskan, bahwa Singapura akan mendesain ulang sistem infrastrukturnya, dengan investasi yang difokuskan pada kemitraan di sektor energi bersih, kesehatan masyarakat, teknologi informasi dan komunikasi, sambil mempromosikan peraturan yang ramah lingkungan.

Indranee juga menambahkan, program ini akan melibatkan Kelompok Bank Dunia dan Universitas Manajemen Singapura untuk melatih pejabat pemerintah tingkat menengah yang akan mengambil kebijakan pada proyek tersebut.

Terlepas dari dampak pandemi tersebut, Indranee mengatakan, investasi internasional tetap akan terbuka. Sebab, banyak pihak internasional yang sangat mendukung proyek energi bersih.

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024