Akhirnya Visa Presiden Iran ke Amerika Serikat Dirilis

Sidang Majelis Umum PBB atas resolusi terhadap Yerusalem.
Sumber :
  • VIVA/Yanri Subekti

VIVA – Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan visa Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif untuk melakukan perjalanan ke New York. Mereka akan menghadiri pertemuan tahunan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa yang akan digelar pekan depan.

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Juru bicara Menteri Luar Negeri Iran dalam unggahannya di Twitter mengatakan bahwa Zarif akan berangkat ke New York pada Jumat waktu setempat. Sebelumnya, Zarif menyebut Menlu AS Mike Pompeo berusaha menunda pemberian visa untuk delegasi Iran ke Majelis Umum PBB.

"@SecPompeo mencoba menghindari kewajiban AS untuk mengeluarkan visa bagi delegasi PBB dengan sikap arogansi," tulis Zarif, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat 20 September 2019.

Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan

Sementara itu, Menlu Pompeo menolak berkomentar secara khusus tentang pemberitaan ini beberapa hari yang lalu. Dia mengatakan, hal ini bukan persoalan memberi atau tidak memberikan visa.

"Jika Anda terhubung dengan organisasi teroris asing, saya tidak tahu. Menurut saya itu akan menjadi alasan untuk berpikir apakah mereka harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan yang membahas perdamaian," kata Pompeo beberapa hari yang lalu.

AHY Akui Sudah Ada Diskusi Jatah Menteri di Koalisi Prabowo-Gibran

Sebagai tuan rumah, Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk mengeluarkan visa kepada diplomat asing yang bertugas di markas PBB.

Berbagai serangan dan konfrontasi yang terjadi beberapa waktu terakhir semakin menimbulkan kekhawatiran. Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump membatalkan serangan militer terhadap Iran di menit terakhir, setelah Teheran mengklaim telah menjatuhkan pesawat tanpa awak milik militer AS.

Iran hingga kini enggan melakukan pembicaraan dengan AS, kecuali jika Amerika kembali ke Perjanjian Nuklir 2015. Trump pun awal pekan ini mengatakan ia tidak ingin bertemu dengan Rouhani selama Sidang Umum PBB di New York.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya