VIVAnews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima usulan dari delegasi Indonesia mengenai bahayanya penanganan limbah berbahaya yang tidak ramah lingkungan bagi kesehatan manusia. Ini merupakan pencapaian terbaru bagi diplomasi Indonesia dalam dunia kesehatan.
Demikian ungkap Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa. Menurut Acep Somantri, Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, usulan Indonesia itu diterima dan disahkan secara konsensus dalam Pertemuan ke-126 Dewan Eksekutif WHO di Swiss, Jumat 22 Januari 2010 waktu setempat.
"Pengajuan rancangan resolusi tersebut merupakan inisiatif konkrit Indonesia, yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Konvensi Basel, untuk menindaklanjuti keputusan “Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood” yang disepakati pada Sidang ke-9 COP to the Basel Convention di Bali, bulan Juni 2008," ungkap Somantri dalam keterangan tertulis PTRI Jenewa.
Dalam proses pengajuan rancangan resolusi tersebut, Delegasi RI berhasil mendapat dukungan dari 37 negara anggota WHO yang telah menyatakan sebagai co-sponsor rancangan resolusi. Mereka adalah Argentina, Armenia, Brunei, Bangladesh, Chile, Colombia, Guatemala, Monaco, Nigeria, Swiss dan 27 negara anggota Uni Eropa.
Duta Besar Indonesia untuk PBB dan Organisasi-organisasi internasional yang berkedudukan di Jenewa, Dian Triansyah Djani, diadopsinya rancangan resolusi Indonesia tersebut merupakan bukti kuat diakuinya kepemimpinan Indonesia baik di isu kesehatan dalam kerangka WHO maupun isu lingkungan dalam kerangka WHO dan Konvensi Basel.
Dengan disepakatinya resolusi atau keputusan tersebut, masyarakat internasional mengakui bahwa penanganan limbah berbahaya yang tidak ramah lingkungan akan berdampak pada kesehatan. Maka, negara anggota WHO dan Dirjen WHO diharapkan bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia.
Konvensi Basel merupakan perjanjian internasional yang mengatur pergerakan lintas batas limbah berbahaya. Indonesia telah menjabat Presiden Pertemuan Negara Pihak Konvensi Basel ke-9 sejak 2008 yang telah berhasil mendorong diterimanya Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood.
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ratusan mahasiswa tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (BEM USU) menggelar unjuk rasa, berlangsung di Biro Rektor USU, Rabu 8 Mei 2024.
Polisi Ungkap Kejadian Saat Suami Tawarkan Potongan Tubuh Mutilasi Istrinya ke Warga di Ciamis
Nasional
9 Mei 2024
Kasus mutilasi ini terkuak setelah viral di media sosial.
Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
Sebuah mobil pick up memakai pelat merah di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo diamankan polisi.
Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi
Politik
9 Mei 2024
PDIP menegaskan tidak ada muatan politis dibalik raibnya foto Jokowi di ruang aula Bung Karno DPD PDIP Sumut. Ia berdalih foto Jokowi 'menghilang' karena terjatuh
Selengkapnya
Partner
Media Vietnam Soha Vn menyindir Timnas Indonesia U-23 jelang laga playoff Olimpiade Paris 2024. Menurut Soha Vn Indonesia lebih lemah di hadapan Guinea.
Bocoran terbaru menunjukkan Samsung sedang menguji One UI 7.0. Versi perangkat lunak yang digunakan adalah S928BXXU2BXE2 / S928BOXM2BXE2 / S928BXXU2BXD4..
5 Pemain Vietnam Tersandung Kasus Narkoba Jelang Piala AFF, Begini Kronologinya
Gorontalo
17 menit lalu
Sebanyak lima pemain Vietnam tersandung kasus narkoba menjelang gelaran Piala AFF 2024. Kasus ini menurut VFF sangat mencoreng dunia sepak bola Vietnam.
Redmi Pad SE: Keuntungan Memiliki Tablet Harga 1 Jutaan, Internal 128GB, Baterai 8000mAh!
Gadget
21 menit lalu
Redmi Pad SE menawarkan kualitas premium dengan harga terjangkau. Dibekali layar luas, kamera berkualitas, performa tangguh, dan baterai besar, tablet ini memberikan peng
Selengkapnya
Isu Terkini