Logo DW

15 Tahun Angela Merkel Menjadi Kanselir Jerman, Ahli Atasi Krisis

Kanselir Jerman Angela Merkel tahun 2005 (kirin) dan 2020 (kanan)
Kanselir Jerman Angela Merkel tahun 2005 (kirin) dan 2020 (kanan)
Sumber :
  • dw

Pertengahan Maret 2020, Angela Merkel pertama kali berbicara langsung dengan publik Jerman melalui televisi, menekankan seriusnya keadaan. "Ini serius. Anda juga harus mengangap ini serius," kata Merkel dalam pidato televisi kepada publik Jerman. "Sejak Perang Dunia Kedua, tidak ada tantangan bagi negara kita yang sangat membutuhkan solidaritas kita semua.”

Berkali-kali, Merkel juga menekankan bahwa orang-orang harus tetap menggunakan akal sehat mereka. Sesuai gayanya yang lugas dan tanpa embel-embel untuk mempermanis keadaan, Merkel secara terbuka mengatakan bahwa situasi ke depan akan sulit, tapi ia juga percaya bahwa Jerman akan bisa melewati ujian ini, jika semua warga benar-benar melakukan bagian mereka.

Pada awal November, Jerman kembali memberlakukan lockdown parsial untuk membendung laju sebaran virus corona SARS-CoV-2. Dalam pidatonya di parlemen Jerman Bundestag, akhir Oktober lalu, Merkel memperingatkan bahwa musim dingin ini akan menjadi musim dingin yang panjang.

“Musim dingin ini akan sulit. Empat bulan yang panjang dan sulit, tapi itu akan berakhir,” ujar Merkel, seraya mengatakan bahwa dia memahami "frustrasi" atas pandemi ini dengan adanya aturan pembatasan baru, tetapi dia mendesak anggota parlemen dan publik untuk melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk memperlambat penyebaran.

"Kebebasan bukan berarti bisa melakukan apa pun yang Anda inginkan," katanya. "Kebebasan adalah tanggung jawab."

Kanselir Merkel juga mengecam maraknya teori konspirasi dan informasi bohong yang beredar di masyarakat saat dunia berusaha memerangi virus ini. “Kebohongan, disinformasi, dan teori konspirasi tidak hanya merusak debat demokrasi, tapi juga perang melawan virus," kata Merkel.

Dikagumi Barrack Obama