Logo DW

Sekjen PBB: Kita Telah Meracuni Udara, Tanah dan Air

picture-alliance/ Pacific Press/L. Radin
picture-alliance/ Pacific Press/L. Radin
Sumber :
  • dw

"Jelas tepat untuk fokus pada perubahan iklim (dalam pertemuan ini)," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak iklim di Glasgow pada November mendatang. "Tapi kita tidak akan mencapai keseimbangan nyata, kecuali kita juga melindungi," tambahnya, berbicara dari London.

Pertemuan One Planet di Paris menghasilkan pengumpulan dana US$ 10 miliar dolar yang akan dialoasikan untuk penghijauan di Afrika, yang dikenal sebagai proyek (delapan juta euro) dialokasikan untuk Great Green Wall, sebuah proyek untuk memulihkan lahan terdegradasi di kawasan Sahel pada jalur sepanjang 8.000 kilometer dari Atlantik ke Laut Merah. Proyek yang diluncurkan tahun 2007 itu terhenti karena kekurangan dana.

Kritik kelompok lingkungan dan aktivis iklim

Beberapa kelompok lingkungan mengatakan, agenda 30-30 saja tidak cukup untuk meredam kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Sementara kelompok masyarakat lain mengingatkan potensi pelanggaran hak-hak warga, khususnya masyarakat adat yang sering terusit dari tanah leluhur mereka dalam proyek-proyek perluasan kawasan. "Ekspansi kawasan lindung dulu sering berarti pelanggaran hak asasi manusia," kata Joji Carino, penasihat senior dari kelompok Forest Peoples Programme, kepada AFP.

Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg juga mengeritik seringnya seruan deklarasi tanpa langkah konkret. Di Twitter dia menulis: "Bla bla alam, Bla bla penting, Bla bla ambisius, Bla bla investasi, Bla bla peluang, Bla bla pertumbuhan hijau ..."

Pertemuan One Planet Summit juga diikuti Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

hp/rzn (afp, ap, rtr)