- Reuter/KCNA
VIVA – Korea Utara kembali meletupkan dua rudal balistik ke perairan laut Jepang sebagaimana dilaporkan pihak Jepang dan Amerika Serikat (AS). Penembakan uji coba rudal balistik ini adalah yang pertama kali dilakukan Korea Utara usai Presiden AS berganti yakni dari Donald Trump ke Joe Biden.
Dikutip dari laman BBC, padahal diketahui Korea Utara (Korut) sebenarnya mendapatkan embargo dan larangan mengetes rudal balistik yang tak lain adalah senjata amat berbahaya itu. Hal itu sudah ditetapkan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun Korut tetap melakukannya.
Meski demikian, Jepang menyebutkan tak ada kerusakan berarti di perairannya akibat penembakan uji coba itu.
Ulah Korut ini hanya berselang beberapa hari setelah Korut juga sebelumnya menembakkan dua rudal nonbalistik ke Laut Kuning.
Merespons hal tersebut, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menyatakan bahwa tindakan Korut adalah ancaman keamanan tak hanya bagi Jepang namun juga bagi kawasan Asia Timur. Sementara pernyataan bersama dengan Korea Selatan menyatakan bahwa peluncuran dua rudal balistik itu diidentifikasi sebagai unit senjata dan proyektil yang dikenali.
Presiden AS Joe Biden sendiri belum memberi pernyataan resmi mengenai uji coba rudal balistik Korut ini.
Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan
Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas prospek surat perintah penangkapan ICC terhadap dirinya dan pejabat Israel lainnya.
