35 Warga Palestina Jadi Korban Militer Israel, Ada 10 Anak-anak

Aparat polisi Israel saat mendatangi komplek Masjid Al Aqsa beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Instagram daarul_quran

VIVA – Militer Israel terus membombardir Jalur Gaza yang dikepung pada hari Selasa, 11 Mei 2021. Mereka menargetkan beberapa daerah setelah roket ditembakkan dari daerah tersebut.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Dilansir VIVA dari Aljazeera live updates, Rabu 12 Mei 2021, Otoritas Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 35 warga Palestina - termasuk 10 anak-anak - tewas dalam serangan udara Israel di Jalur itu sejak Senin malam.

Serangan itu terjadi setelah Hamas meluncurkan roket dari wilayah pesisir menuju Israel. Hamas, yang menguasai Gaza, mengeluarkan ultimatum yang menuntut pasukan keamanan Israel mundur dari kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, setelah beberapa hari terjadi kekerasan terhadap warga Palestina.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Polisi Israel menyerbu kompleks tersebut pada hari Senin dan sudah tercatat selama tiga hari berturut-turut. Mereka menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut dan gas air mata ke arah jemaah Palestina di dalam masjid pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Lebih dari 700 warga Palestina terluka di Yerusalem dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Masih dikutip dari Aljazeera, seorang analis di Institute for Policy Studies yang berbasis di AS, Phyllis Bennis, mengatakan bahwa selama Amerika Serikat tidak siap untuk meminta pertanggungjawaban Israel, maka pernyataan dari pemerintahan Joe Biden tidak akan menyebabkan de-eskalasi.

“Kami terus mendengar dari Presiden Biden bahwa dia menginginkan kebijakan luar negeri yang didasarkan pada hak asasi manusia. Apa yang tidak kami lihat adalah komitmen nyata terhadap hak asasi manusia dan tentu saja dalam kasus ini, tidak ada kesediaan untuk menggunakan modal politik,” katanya.

PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024