Logo ABC

Masalah Tersembunyi di Australia: Migran-Pengungsi Jadi Gelandangan

Roya Hamidavi dan putranya Aiden khawatir mereka akan tidak punya tempat tinggal lagi. (ABC News: Norman Hermant)
Roya Hamidavi dan putranya Aiden khawatir mereka akan tidak punya tempat tinggal lagi. (ABC News: Norman Hermant)
Sumber :
  • abc

Mereka juga akan mendatangi tempat-tempat yang diketahui di mana warga tinggal tanpa rumah yang tetap dan akan melakukan wawancara selama masa satu pekan.

Namun badan yang bekerja membantu migran dan pengungsi mengatakan sulit untuk mengetahui seberapa besar masalah yang ada, karena berbagai lembaga tidak memiliki data latar belakang budaya dan bahasa.

"Saya menggambarkan ini sebagai masalah yang tersembunyi karena kita tidak tahu seberapa besar masalahnya," kata Elizabeth Drozd, Direktur Australian Multicultural Community Services (AMCS).

Organisasi yang dipimpinnya mendukung warga Australia yang lebih tua agar bisa tinggal di rumah mereka sendiri.

Banyak diantara klien mereka adalah migran. Banyak yang mengalami situasi yang sulit berkenaan dengan perumahan setelah mereka pindah ke Australia sebagai migran.

"Bukan hal yang aneh bagi migran dan pengungsi untuk tidak memiliki siapapun di sini," katanya.

"Bila sesuatu terjadi dan mereka memerlukan pertolongan, siapa yang bisa ditelpon jam 2 pagi dinihari? Apakah kamu atau anak-anak mereka?

Kurangnya dukungan membuat migran yang lebih tua lebih rentan, khususnya bagi mereka yang disponsori oleh keluarganya, banyak yang tidak bisa mendapatkan tunjangan sosial dari pemerintah sampai sekitar 10 tahun.

Tidur di Lion's Club sambil menunggu dapat perumahan

Rodolfo Cabuang dan istrinya Erlinda Garcia tahu betul bagaimana situasi yang bisa berubah cepat.