Ditekan Sana-sini, Putin Janji Tak akan Tingkatkan Ketegangan Ukraina

Gambaran skala penempatan pasukan di perbatasan Ukraina
Sumber :
  • Source BBC

VIVA – Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Vladimir Putin melakukan pertemuan membahas ketegangan Ukraina.

Ancam Prancis, Rudal Nuklir Rusia Mampu Hancurkan Kotanya dalam 3 Menit

Setelah pertemuan itu Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meyakinkannya terkait pasukan Rusia yang tidak akan meningkatkan ketegangan di perbatasan Ukraina yang mengarah pada perang.

“Saya mendapatkan jaminan tidak akan ada kemunduran atau eskalasi,” kata Emmanuel Macron sebelum bertemu dengan pemimpin Ukraina, seperti melansir dari BBC, 9 Februari 2022.

Gagal Kabur, Komandan Brigade Tempur Ukraina Diringkus Pasukan Rusia

Sebelumnya, Rusia sempat membantah soal rencana penyerangan ke Ukraina karena negara itu menempatkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan. Meski membantah hal tersebut, para pejabat Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Rusia telah mengumpulkan 70 persen dari kekuatan militernya yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh.

Diketahui bahwa Minggu ini Presiden Emmanuel Macron melakukan kunjungan diplomatik ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Selasa 8 Februari 2022 setelah hampir enam jam berbicara dengan Putin di Moskow, pada hari Senin 7 Februari 2022.

Tentara Bayaran Ukraina Bantai Warga Sipil Rusia Seperti Kecoak

Saat konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Macron mengatakan bahwa ada peluang untuk membuat negosiasi baru antara Rusia dan Ukraina. Hal itu dilakukan demi mencapai solusi konkret untuk mengurangi ketegangan.

Sementara itu, Zelensky berharap agar Putin mengambil tindakan serius untuk mengurangi ketegangan yang terjadi.

“Saya tidak terlalu percaya kata-kata, saya yakin setiap politisi bisa transparan dengan mengambil langkah-langkah konkret,” ujar Zelensky.

Seorang pejabat Prancis mengatakan kepada bahwa kedua pemimpin telah sepakat untuk Rusia menarik pasukan dari Belarus pada akhir latihan, yang berlangsung di dekat perbatasan utara Ukraina.

Namun kesepakatan itu cepat-cepat dibantah oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dan mengatakan bahwa pasukan Rusia akan kembali di beberapa titik.

Dorongan diplomatik Presiden Macron kemudian pindah ke Berlin untuk bertemu dengan kanselir Jerman, Olaf Scholtz, dan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Pada lain waktu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga sempat bertemu dengan pemimpin Jerman dan sepakat untuk menutup pipa gas utama Rusia ke Jerman jika Moskow menginvasi Ukraina.

Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini membuat beberapa negara ikut terlibat bahkan Perdana Menteri Inggris Boris Jhonson mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan, untuk melindungi Eropa tenggara.

Zelensky sendiri menyambut dengan baik dukungan dari Emmanuel Macron dan  pemimpin Eropa dan mengatakan bahwa mereka memiliki visi yang sama.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya