Presiden Ukraina Zelensky: Muda Rupawan, Humoris dan Keturunan Yahudi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy saat berbicara melalui telepon
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

VIVA – Volodymyr Zelensky, pria yang lahir pada 25 Januari 1978 itu termasuk salah satu pemimpin muda dunia. Zelensky sebelumnya adalah seorang aktor dan komedian Ukraina sebelum terjun ke politik yang akhirnya mengantarkan nasibnya menjadi Presiden Ukraina pada tahun 2019 silam. 

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

Meskipun terbilang pemula dalam dunia politik namun platform antikorupsi Zelensky menarik banyak dukungan dan menuai simpati untuknya. Selain itu pengikut online-nya di semua jejaring media sosial turut menjadi faktor pemilih solid kala pemilu. Zelensky kemudian menang telak atas petahana Petro Poroshenko di putaran kedua Pemilihan Presiden Ukraina 2019.

Kilas balik awal kehidupan dan karier Volodymyr Zelensky yakni saat dia mulai bekerja sebagai entertainer. Zelensky pria yang masih berdarah Yahudi itu tumbuh sebagai penutur asli bahasa Rusia namun ia juga fasih berbahasa Ukraina dan Inggris.

Prabowo Mau Buat Presidential Club, Ganjar: Bagus-bagus Aja

Baca juga: Presiden Ukraina Tegaskan Sikap Tetap Kejar Keanggotaan NATO

Melansir Britannica, Selasa 15 Februari 2022, pada tahun 1995, dia mulai menempuh pendidikan di salah satu fakultas di Institut Ekonomi Kryvyy Rih, sebuah kampus lokal Universitas Ekonomi Nasional Kiev. Pada tahun 2000 Zelensky dinyatakan lulus dengan gelar sarjana hukum.

Seratus Kementerian Pun Tak Masalah jika untuk Akselerasi Kinerja, Menurut Pakar Politik

Saat menjadi mahasiswa aktif, Zelensky aktif di bidang teater dan hal itu malah menjadi fokus utamanya. Tahun 1997 Zelensky memiliki grup pertunjukannya bernama Kvrtal 95 (Kuartal 95) dan tampil di final televisi KVN sebuah klub untuk orang-orang yang lucu dan inovatif. Ajang ini merupakan sebuah kompetisi komedi yang disiarkan di seluruh penjuru negeri.

Usaha mereka membuahkan hasil, grup Kvrtal 95 berhasil muncul di program tersebut hingga tahun 2003. Setelah itu Zelensky mendirikan studio Kvrtal 95, dan perusahaan produksi yang menjadi salah satu studio paling sukses di Ukraina. Kesuksesan Zelensky tidak berhenti di sana. Dari pendirian perusahaan sendiri hingga tahun 2011, dia diangkat sebagai produser umum saluran televisi Ukraina Inter TV. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena tahun 2012 Zelensky memilih untuk meninggalkan Inter TV.

Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat.

Photo :
  • VOA

Setelahnya Zelensky dan grupnya Kvrtal 95 memutuskan untuk bergabung dengan jaringan 1+1, di mana perusahaan tersebut milik salah satu orang terkaya di Ukraina yakni Ihor Kolomoisky. Hubungan mereka membawa Zelensky kepada keputusan untuk terjun di dunia politik.

Tahun 2013 dan 2014, Zelensky kembali ke Kvrtal 95 namun karier hiburannya harus bersinggungan dengan peristiwa seismik yang mengguncang lanskap politik Ukraina. Protes rakyat di mana-mana hingga miliarder Mei Petro Poroshenko terpilih sebagai Presiden Ukraina menggantikan Viktor Yanukovych.

Pemberontakan yang di dukung Rusia berkecamuk di Ukraina timur dan korupsi endemik yang merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah. Dengan latar belakang inilah Servant of the People ditayangkan perdana di 1+1 pada Oktober 2015 dan pada 2018, Kvrtal 95 resmi mendaftarkan Servant of the People sebagai partai politik di Ukraina.

Pada 31 Desember 2018, Volodymr Zelensky mendeklarasikan pencalonannya untuk maju menjadi Presiden Ukraina tahun 2019. Pada 31 Maret 2019, Zelensky memenangkan lebih dari 30 persen suara di putaran pertama pemilihan presiden, dan Poroshenko berada di urutan kedua dengan 16 persen.

Kemudian 19 April 2019, puluhan ribu orang berkumpul ke Stadion Olimpiade Kiev untuk menyaksikan konfrontasi meskipun Poroshenko berulang kali menggambarkan bahwa Volodymr Zelensky adalah seorang pemula politik, yang tidak memiliki keberanian untuk menghadapi Rusia.

Lalu 21 April 2019, Volodymr Zelensky menang telak dengan 73 persen suara dan dalam beberapa hari setelah terpilihnya Zelensky dia harus menghadapi tantangan kebijakan luar negeri ketika Putin mengumumkan keputusannya untuk menawarkan paspor Rusia kepada warga Ukraina. Namun bukan setuju yang dilontarkan Zelensky, dia malah mencemooh tawaran itu dan menanggapi dengan unggahan di Facebook miliknya yang mengatakan bahwa Rusia adalah “rezim otoriter dan korup.”

20 Mei 2019, Volodymr Zelensky resmi dilantik menjadi Presiden Ukraina. Dia menggunakan pidato pelantikannya dalam campuran bahasa Rusia dan Ukraina untuk menyerukan persatuan nasional dan untuk mengumumkan pembubaran Verkhovna Rada (Dewan Tertinggi).

Selama menjabat menjadi Presiden Ukraina, Zelensky memiliki prestasinya yaitu membubarkan parlemen dan memenangkan pemilu legislatif, mengelola pandemi COVID-19, dan resesi ekonomi berikutnya serta mengatasi korupsi di Ukraina.

Dalam beberapa tahun terakhir, kritikus mengklaim bahwa pemerintah Zelensky telah mengambil giliran otoriter dengan adanya peningkatan kasus korupsi dan kemunduran demokrasi.

Sementara Zelensky tercatat sebagai Presiden berdarah Yahudi pertama di Ukraina sebagaimana diberitakan NYT. Kemudian dengan terpilihnya Volodymyr Groysman sebagai Perdana Menteri maka Ukraina adalah negara kedua yang memiliki Presiden dan Perdana Menteri Yahudi yang sama-sama berdarah Yahudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya