Delegasi Ukraina-Rusia Siap Bertemu di Perbatasan, Akan Berdamai?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama tentara Ukraina
Sumber :
  • Ukrainian Presidential Press Service

VIVA – Pihak Ukraina dan Rusia sepakat bertemu untuk pembicaraan yang diadakan di sebuah lokasi perbatasan di Belarus, dalam upaya untuk mengakhiri invasi Rusia terhadap Ukraina.

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyetujui pertemuan itu dan mengirim delegasi Ukraina untuk bertemu dengan negosiator Rusia saat panggilan telepon pada hari Minggu 27 Februari dengan pemimpin Belarus Alexander Lukasheko, kata juru bicara kantor kepresidenan Ukraina.

Melansir ABC News, Senin 28 Februari 2022, kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu pada hari Senin di sungai Pripyat di perbatasan, utara Chernobyl, sebuah daerah yang saat ini berada di bawah kendali militer Rusia.

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Delegasi Rusia ini akan dihadiri oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Rusia serta administrasi kepresidenan.

Pembicaraan itu akan menjadi yang pertama antara kedua belah pihak sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan pada hari Kamis 24 Februari lalu.

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Pertemuan ini dinilai Zelensky sebagai harapan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, meski Zelensky sendiri tidak yakin dengan hasil pertemuan itu dapat berjalan dengan baik.

“Saya akan jujur, seperti biasa saya tidak terlalu percaya dengan hasil pertemuan ini, tetapi biarkan mereka mencoba. Jika ada peluang untuk mengakhiri perang ini, saya harus mengambil bagian dari pembicaraan,” kata Zelensky dalam pidato yang disiarkan melalui televisi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berseragam perang

Photo :
  • Ukrainian Presidential Press Service

Ukraina sebelumnya telah menolak proposal dari Rusia untuk mengadakan pembicaraan di kota selatan Belarus, Gomel, dengan alasan bahwa Belarus terlibat langsung dalam serangan Rusia setelah menjadi tuan rumah bagi pasukan invasi Rusia yang sekarang bergerak ke selatan ibu kota Kiev.

Kremlin telah mengisyaratkan ingin mengadakan pembicaraan di mana Zelensky akan membahas status netralnya untuk Ukraina, tetapi pemerintahan Zelensky mengatakan meskipun menginginkan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina, itu tidak akan membuat konsesi.

“Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan menyerah, kami tidak akan menyerah satu inci pun dari wilayah kami,” kata Dmytro Kuleba, Menteri Luar Negeri Ukraina, pada saat konferensi pers.

Saat menanggapi pertemuan itu, Zelensky mengatakan bahwa Presiden Belarus, Lukasheko telah berjanji tidak akan melakukan penyerangan rudal atau pesawat ke Ukraina saat negosiasi berlangsung, namun para pejabat Ukraina mengatakan bahwa Belarus telah meluncurkan setidaknya dua rudal balistik Iskander di Ukraina pada hari Minggu setelah kesepakatan untuk bertemu tercapai.

Zelensky Tidak Optimis Resolusi Tercapai

Lukasheko juga yang menyarankan agar delegasi Rusia dan Ukraina dilakukan di perbatasan Belarus-Ukraina, namun Zelensky menambah bahwa meskipun dia tidak optimis resolusi akan tercapai, tapi setidaknya dia sudah mencoba untuk menghentikannya.

Upaya diplomatik ini datang ketika pasukan Rusia terus mencoba menekan serangan mereka di Ukraina, namun mereka kesulitan untuk menghadapi pasukan Ukraina yang sulit ditaklukkan. Di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, di timur laut negara itu, para pembela Ukraina juga berhasil mengalahkan unit Rusia selama perjalanan jalanan.

Momentum pasukan Rusia di Ukraina tampaknya telah diperlambat oleh kekurangan bahan bakar dan logistik serta perlawanan yang kaku dari Rusia, kata seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat. Pejabat itu juga memuji perlambatan invasi Rusia karena perlawanan oleh Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya