WHO Peringatkan Adanya Varian Baru Virus Corona XE

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes
Sumber :

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat 1 April 2022, memperingatkan tentang varian baru XE dari COVID-19 yang sangat menular. Menurut WHO, jenis ini lebih cepat menular dari pada sub-varian BA.2 dari Omicron.

160 Ribu Kematian Per Tahun! Indonesia Perjuangkan TBC Resisten Obat di PBB

Melansir dari Republic World, Senin 4 April 2022, strain yang baru ditemukan Ini adalah strain rekombinan dari dua sub keturunan Omicron, BA.1 dan BA.2.

“Varian XE dari SARS-coV-2 milik varian Omicron sampai ada perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan, dapat dilaporkan,” kata WHO dalam laporan epidemiologi mingguan yang diterbitkan pada 26 Maret 2022.

Cakupannya Menurun, Kemenkes Imbau Lengkapi Vaksinasi Anak-anak hingga Orang Dewasa

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

Photo :
  • pexels/Edward Jenner

“Perkiraan awal menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA.2, namun temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut,” kata WHO tentang varian XE.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Menurut WHO, sejauh ini pada tahun 2022  sub-varian BA.2 menjadi strain dominan yang mencakup hampir 80 persen dari semua kasus berurutan di seluruh dunia. Namun, strain baru XE terdeteksi dari sebuah spesimen, yang ditemukan pada Januari di Inggris. Spesimen ini telah menginfeksi 637 orang hingga Jumat 1 April 2022.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA) dalam sebuah pernyataan mengatakan sedang mempelajari varian XE, dan mereka menyebutnya sebagai strain rekombinan. Saat ini tidak cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang pertumbuhan atau sifat lain dari varian ini termasuk transmisibilitas.

Tetapi UKHSCA terus memantau semua rekombinan dengan cermat. Mereka juga secara rutin memantau melalui pengawasan genomik dan kemampuan pengurutan UKHSCA yang terkemuka di dunia.

“UKHSCA akan terus memantau situasi dengan cermat sebagai hal rutin, karena kami melakukan semua data yang berkaitan dengan varian SARS-coV-2 baik di Inggris maupun Internasional,” kata agensi tersebut dalam pernyataannya.

Ilustrasi virus.

Photo :
  • Pixabay/geralt

“Varian rekombinan bukanlah kejadian yang tidak biasa, terutama ketika ada beberapa varian yang beredar, dan beberapa telah diidentifikasi selama pandemi hingga saat ini. Seperti jenis varian lainnya, sebagian besar akan mati dengan relatif cepat,” ujar Profesor Sudan Hopkins, Kepala Penasihat Medis Inggris.

Dalam keterangan lebih lanjut, dia menambahkan bahwa rekombinan khusus XE telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi.

“Kami belum dapat memastikan apakah itu memiliki keuntungan pertumbuhan yang cepat. Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang penularan, atau tingkat keparahan,” sambungnya.

Varian COVID-19 baru XE ini mungkin memiliki tingkat keuntungan pertumbuhan lebih cepat 10 persen dibandingkan dengan BA.2 yang dianggap sebagai varian perhatian.

 

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024