Polisi Thailand Sergap 21 Lokasi Senjata Ilegal, Sang Pentolan Diciduk

Hasil penggerebekan senjata di Thailand kurun 2000-2013
Sumber :
  • AP Photo/Sakchai Lalit

VIVA – Polisi Divisi Pemberantasan Kejahatan Thailand pada Senin 13 Juni 2022 melakukan beberapa penggerebekan pada jaringan perdagangan senjata ilegal yang diduga dijalankan oleh Danupol “Bell” Samaesarn. Kelompok ini diketahui beroperasi di provinsi Bangkok, Chon Buri, Kanchanaburi, Udon Thani, dan Chiang Mai.

Cuaca Panas di Thailand Kian Mengkhawatirkan, Tewaskan 61 Orang Sepanjang 2024

Petugas unit operasi khusus Hanuman CSD dengan 16 surat perintah pengadilan telah menggerebek dan menggeledah tempat di 21 lokasi yang berada di lima provinsi, menurut Letjen Pol Jirabhop Bhuridej selaku komisari Biro Investigasi Pusat (CIB).

Melansir dari Bangkok Post, Selasa 14 Juni 2022, Danupol figur pentolan yang termasuk tersangka dalam menjalankan senjata ilegal itu juga ditangkap di Chon Buri.

Netanyahu Tidak Takut Soal Ancaman AS Mengenai Pasokan Senjata

Operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari operasi CSD pada tahun 2020 di provinsi Chiang Rai dan Nong Khai ketika tersangka pedagang senjata dan orang-orang yang sejumlah besar memiliki senjata juga ditangkap.

Banyak senjata yang disita dalam operasi tersebut awalnya dikeluarkan oleh pemerintah dengan surat pendaftaran yang layak kepada pejabat di bawah program kesejahteraan di distrik Si Racha Chon Buri, dan distrik Sai Yok Kanchanaburi.

AS Ancam Setop Kirim Senjata ke Israel Jika Nekat Serang Wilayah Rafah

Penyelidik mengetahui bahwa senjata dipasok ke pedagang senjata oleh Danupol “Bell” Samaesarn, yang merupakan mantan asisten kepala desa di distrik Sattahip Chon Buri.

Menurut Letjen Pol Jirabhop, Danupol memiliki hubungan dengan pejabat, relawan pertahanan, dan anggota tim pemberatasan narkoba.

“Dia menggunakan kartu identitas mereka untuk mengajukan permintaan atas nama mereka ke kantor distrik untuk mendapatkan izin resmi membeli senjata di bawah program kesejahteraan pemerintah,” kata Jirabhop.

Dengan izin resmi di tangan, senjata diberikan kepada mereka dengan registrasi yang tepat. Selain itu dengan bantuan pejabat yang melakukan korupsi di distrik Si Racha dan Sai Yok, Danupol mengumpulkan senjata dan memasoknya ke pembeli di Myanmar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya