Krisis, Stok Bahan Bakar Sri Lanka Hanya Bertahan Hingga 5 Hari

Warga Sri Lanka antre minyak dan gas yang dirasakan mulai langka
Sumber :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

VIVA – Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera mengatakan pada Kamis 16 Juni 2022, bahwa stok bahan bakar Sri Lanka hanya akan bertahan selama sekitar lima hari lagi. Pernyataan itu datang saat negara kepulauan itu menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah India untuk panyaluran kredit baru senilai US$500 juta atau setara dengan Rp7,4 triliun untuk bahan bakar.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Negara berpenduduk 22 juta orang itu terjebak dalam krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade setelah cadangan devisanya menyusut ke rekor terendah, dengan dolar hampir habis untuk membayar impor penting termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

 Sri Lanka menerima kiriman pertama paket bantuan kemanusiaan dari India.

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena.
Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Kekurangan bahan bakar kronis telah memburuk pada minggu ini dengan antrean berkilo-kilometer di beberapa pom bensin di seluruh negeri. Hal ini menyebabkan protes sporadis ketika pemilik kendaraan menunggu, kadang-kadang dalam semalam hanya untuk mengisi bensin dan solar.

Stok tersebut mencakup bahan bakar untuk kendaraan, beberapa industri dan layanan penting. Sebulan yang lalu, perdana menteri Sri Lanka mengatakan hanya ada cukup bensin untuk satu hari.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Sri Lanka tidak dapat membayar utang US$725 juta atau Rp10,7 triliun dalam pembayaran yang telah jatuh tempo kepada pemasok, dan juga berjuang untuk membuka surat kredit untuk pengiriman di masa depan, kata Menteri Tenaga dan Energi, Kanchana Wijesekera.

"Kami berjuang untuk mendapatkan pasokan bahan bakar karena masalah valas kami dan pemerintah bekerja untuk mengelola stok solar dan bensin yang ada hingga 21 Juni," katanya kepada wartawan, dikutip dari CNN, Jumat 17 Juni 2022.

"Kami merasa sangat sulit untuk memenuhi permintaan dan stok bisa habis lebih cepat, jika kami tidak mengurangi perjalanan yang tidak penting dan berhenti menimbun bahan bakar," sambungnya.

Dia juga mengharapkan pengiriman bensin dalam tiga hari ke depan, dan dua pengiriman lagi dalam delapan hari ke depan. Sri Lanka sedang menunggu konfirmasi resmi tentang kredit US$500 juta dari Bank Exim pemerintah India, yang menurut Wijesekera akan digunakan untuk mendanai pengiriman bahan bakar selama beberapa minggu ke depan.

India telah menjadi pendukung utama selama krisis keuangan setelah menggelontorkan bantuan sekitar US$3 miliar atau Rp44,4 triliun termasuk jalur kredit US$1 miliar atau Rp14,8 triliun untuk impor penting dan pertukaran $400 juta (Rp5,9 triliun)

Sri Lanka kerahkan pasukan dan kendaraan lapis baja di Ibu Kota.

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

Sri Lanka telah menjangkau beberapa negara, termasuk Rusia, untuk membahas opsi impor bahan bakar yang akan menyediakan pasokan untuk beberapa bulan.

Negara ini juga sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk paket bailout, dan delegasi dari pemberi pinjaman yang diharapkan tiba di Sri Lanka pada 20 Juni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya