Barat Kelimpungan Energi, Putin Sindir Mana Bahan Bakar Alternatifnya?

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan)
Sumber :
  • Iranian Presidency Office via AP

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu 20 Juli 2022 membuat pernyataan menyalahkan kebijakan Barat yang menurutnya justru jadi pemicu meroketnya harga bahan bakar di dunia.

6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

“Investasi modal di sektor energi tradisional telah menurun karena keputusan politik Barat sebelumnya. Bank tidak membiayai, perusahaan asuransi tidak mengasuransikan, pemerintah daerah tidak mengalokasikan lahan untuk pengembangan baru, tidak mengembangkan jaringan pipa dan sarana transportasi lainnya. Inilah hasil dari kebijakan dekade sebelumnya,” kata Putin kepada wartawan setelah KTT trilateral dikutip dari The Sundaily, Rabu 20 Juli 2022.

Jawaban Putin itu menyinggung tentang dirinya yang selalu dituduh sebagai biang kerok atas krisis energi dan melonjaknya harga bahan bakar di Eropa.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Kilang Gas Gazprom, perusahaan gas raksasa asal Rusia

Photo :
  • Gazprom.com

Presiden Rusia itu menambahkan bahwa Eropa telah mengabaikan sumber energi tradisional dan menempatkan premium pada sumber energi alternatif. Namun sayangnya Barat kini malah kelabakan.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

“Saya telah mengatakan ini berkali-kali sebelumnya dan saya tidak tahu apakah saya harus menjelaskan secara rinci tentang kebijakan energi negara-negara Eropa yang telah mengabaikan pentingnya energi tradisional dan mengandalkan energi yang tidak konvensional. Mereka adalah spesialis besar dalam hubungan yang tidak konvensional.  Jadi mereka memutuskan untuk mengutamakan energi tidak konvensional di bidang energi - energi matahari dan angin. Ternyata musim dingin menjadi panjang, dan tidak ada angin, hanya itu," ujar Putin.

Dia menambahkan bahwa proposal untuk membatasi ekspor minyak dari Rusia akan menghasilkan situasi yang mirip dengan gas, di mana harga yang meroket.

“Saat ini kami mendengar segala macam ide tentang pembatasan volume minyak Rusia dan pembatasan harga minyak Rusia. Hal yang sama terjadi dengan gas. Bahkan mengejutkan bahwa orang-orang berpendidikan tinggi menyarankan batasan ini yang akan melihat hasil yang sama, harga akan naik, harga minyak akan meroket,” tambah Putin.

Pipa-pipa gas milik Gazprom perusahaan gas milik negara Rusia diangkut crane

Photo :
  • AP Photo/Misha Japaridze

Pada pengalihan tanggung jawab ke Gazprom dan Moskow untuk pasokan gas, pemimpin Rusia tersebut menjawab bahwa tidak ada dasar atas hal itu dan selama ini Gazprom selalu dan akan terus memenuhi kewajiban kontraktualnya pada pasokan gas.

"Tidak ada dasar apa pun bagi mitra kami untuk mengalihkan atau mencoba mengalihkan kesalahan mereka sendiri ke Rusia dan Gazprom," kata dia.

Putin mencatat bahwa negara-negara Barat yang menutup rute energi dan memberlakukan sanksi pada pasokan gas meskipun perusahaan siap dan mampu memompa gas sebanyak yang dibutuhkan Eropa.

Kiev juga menutup pintu masuk Sokhranivka, salah satu stasiun transit gas Rusia ke Eropa melalui wilayah Ukraina karena alasan politik.

Moskow kata dia telah memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengalihkan setengah dari volume gas yang dimaksudkan untuk dipompa melalui pipa Nord Stream 2 ke pasar domestik karena hal itu akan menimbulkan kesulitan untuk meluncurkan pipa segera.

“Rute Nord Stream 2 untuk pengiriman dapat diluncurkan. Kami mendiskusikan masalah ini dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz sekitar satu setengah atau dua bulan yang lalu bahwa Gazprom memiliki kapasitas cadangan dan harus ada tindakan konkret untuk itu," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya