Penampakan Bencana Banjir di Seoul, Fasilitas Umum Lumpuh

Banjir melanda ibu kota Seoul, Korea Selatan.
Sumber :
  • Yonhap

VIVA Dunia – Hujan lebat mengguyur ibu kota Korea Selatan, Seoul, dan daerah lainnya, telah menewaskan tujuh orang dan enam orang lainnya hilang, dilaporkan kantor berita Yonhap, Selasa 9 Agustus 2022. Curah hujan pada Senin 8 Agustus 2022 dianggap paling tinggi selama 80 tahun terakhir. 

Rafael Struick Absen Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Banjir besar melanda Seoul ini menyebabkan kereta bawah tanah lumpuh dan pemadaman listrik di beberapa daerah. Kantor berita Yonhap melaporkan, hujan deras 170 mm terus turun mengakibatkan banjir besar melanda Seoul serta wilayah tengah Korea Selatan.

Hujan deras terus mengguyur hingga pukul 20.00 waktu setempat. Distrik Dongjak di Seoul mencatat curah hujan tertinggi 141,5 mm per jam selama Senin itu, tertinggi sejak 1942. Hujan deras yang terus mengguyur sepanjang malam menyebabkan rumah-rumah, kendaraan, gedung-gedung, dan stasiun kereta bawah tanah terendam banjir. 

Media Asing yang Semula Remehkan Timnas Indonesia Kini Memuji: Kemenangan Paling Dramatis

Banjir melanda ibu kota Seoul, Korea Selatan.

Photo :
  • Yonhap.

Otoritas pemadam kebakaran juga menyelamatkan 88 orang dari aliran banjir di Gyeonggi dan daerah lain, kata pemerintah. Kementerian dalam negeri meningkatkan tingkat pengawasan kerusakan banjir dari "waspada" menjadi "serius" pada Selasa 9 Agustus 2022 pukul 01:00.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Hingga Selasa pukul 6 pagi, wilayah tengah dan wilayah lain negara itu menerima hujan hingga 50 mm per jam, dengan akumulasi curah hujan di Dongjak mencapai 417 mm dari Senin hingga pukul 4 pagi Selasa.

Kerusakan banjir

Bencana banjir tersebut menyebabkan lima orang tewas dan empat lainnya hilang di Seoul. Sementara di Provinsi Gyeonggi, dua orang meninggal dan dua lainnya hilang pada pukul 6 pagi, menurut pemerintah.

Sembilan orang mengalami luka-luka di Provinsi Gyeonggi, dan 163 orang dari 107 rumah tangga di daerah ibu kota kehilangan tempat tinggal. Warga pun terpaksa berlindung di sekolah dan fasilitas umum lainnya.

Di distrik Gwanak Seoul, tiga orang, dua orang berusia 46 tahun dan satu anak berusia 13 tahun, melaporkan bahwa mereka terjebak di lantai semi basement sebuah bangunan pada Senin pukul 21:07. Namun nahas mereka meninggal kemudian.

Di Dongjak, seorang pegawai kantor bangsal berusia 60-an meninggal karena apa yang diyakini akibat sengatan listrik pada pukul 18:50 selama pekerjaan pembersihan, setelah pohon pinggir jalan tumbang karena hujan. Satu orang lagi tewas pada pukul 17.40 di sebuah rumah terendam di distrik itu.

Di kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi, satu orang ditemukan tewas terperangkap di bawah puing-puing setelah sebuah stasiun bus runtuh. Sementara satu lainnya meninggal di provinsi tersebut setelah tanah longsor membuatnya terkubur di bumi.

Fasilitas umum tidak berfungsi

Banjir melanda ibu kota Seoul, Korea Selatan.

Photo :
  • Yonhap.

Di distrik Seocho Seoul, empat orang hilang, beberapa di koridor area perbelanjaan bawah tanah dan lainnya di lubang got, sementara dua lainnya di Gwangju Gyeonggi masih belum ditemukan setelah hanyut dalam aliran banjir.

Hujan juga membuat banyak fasilitas umum tidak berfungsi. Delapan kasus rel kereta api yang banjir dilaporkan di Seoul, Incheon dan tempat lain.  Banjir juga menyebabkan penangguhan sementara layanan di beberapa bagian dari beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah, termasuk Jalur Kereta Bawah Tanah Seoul 4 dan Jalur Gyeongin.

Sekitar 80 bagian jalan negara, tiga jalan bawah tanah dan 26 tempat parkir tepi sungai diblokir karena masalah keamanan. Sembilan belas rute feri penumpang juga tetap tidak beroperasi pada hari Selasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya