Malaysia Desak ASEAN untuk Lawan Junta Militer Myanmar

Menlu Retno Marsudi dan Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah
Sumber :
  • YouTube MOFA Indonesia

VIVA Dunia – Malaysia menginginkan akhir yang jelas dalam proses perdamaian Myanmar, dan menganjurkan keterlibatan langsung oleh negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk melawan junta, kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, Rabu, 10 Agustus 2022.

Perajin di Bantul Ini Ubah Limbah Jadi Kerajinan Logam Beromset Ratusan Juta Per Bulan

Saifuddin, yang mengatakan pernyataan jujurnya tentang proses perdamaian yang bermasalah telah membuat marah junta militer Myanmar. Dia juga mengatakan bahwa utusan khusus ASEAN untuk Myanmar harus memiliki masa jabatan lebih dari satu tahun agar lebih efektif.

Myanmar diketahui telah terperangkap dalam spiral kekerasan sejak militer merebut kekuasaan tahun lalu, dan mengakhiri satu dekade demokrasi tentatif. Perebutan kekuasaan itu juga memicu reaksi protes, pemogokan dan perlawanan bersenjata pendukung pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi, yang dihadapi para jenderal dengan kekuatan mematikan.

Polri Gandeng 3 Negara Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Sejumlah warga di Yangon, Myanmar, Senin (25/7/2022), menggelar protes pascaeksekusi mati para aktivis.

Photo :
  • ANTARA/Lu Nge Khit/via REUTERS.

Negara-negara ASEAN, yang memiliki kode non-intervensi dalam urusan masing-masing negara anggota, kehilangan kesabaran dengan junta atas kegagalannya untuk mengikuti rencana yang mencakup dialog multi-partai, akses bantuan kemanusiaan dan penghentian permusuhan.

Tumbuh 5,11 Persen, Ekonomi RI Kuartal I-2024 Lebih Tinggi Dibanding Negara-negara Ini

Selama kunjungan ke Thailand, Saifuddin mengatakan bahwa sangat penting anggota ASEAN secara moral mendukung rakyat Myanmar, dan terlibat dengan kelompok oposisi yang dibentuk setelah kudeta, termasuk pemerintahan bayangan yang dilarang oleh junta.

"Sekarang ini hanya sepihak, kami hanya melibatkan junta," katanya kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 11 Agustus 2022.

Militer Myanmar telah berulang kali mendesak anggota ASEAN untuk tidak menghubungi kelompok yang disebutnya teroris. Junta juga telah dibanjiri kecaman internasional setelah baru-baru ini mengeksekusi empat aktivis politik yang terkait dengan gerakan perlawanan. Militer Myanmar telah membela keputusan eksekusi itu sebagai tindakan yang sah dan perlu.

Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing

Photo :
  • Channel News Asia (File photo: AFP/YE AUNG THU)

Saifuddin mengatakan bahwa para menteri luar negeri ASEAN pekan lalu membahas kemungkinan mencari dukungan dari negara pihak ketiga untuk membantu proses perdamaian yang dipimpin ASEAN, yang merupakan satu-satunya proses diplomatik yang dimainkan.

"Beberapa dari kami membawanya ke meja dialog bahwa jika ASEAN tidak dapat melakukannya sendiri, maka kami mungkin harus melibatkan beberapa mitra dialog ASEAN kami," katanya, tanpa menyebut nama negara mana pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya