Mulai Melemah, Rusia Pakai Jet Tempur yang Dinilai Ketinggalan Zaman
- economictimes.indiatimes.com
VIVA – Rusia dilaporkan beralih ke jet tempur yang dinilai ketinggalan zaman, setelah pihaknya kehilangan sekitar 24 pesawat jet tempurnya terbaiknya yakni Su-35 dalam serangan yang sedang berlangsung di Ukraina, menurut sebuah postingan media sosial pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa Rusia akan mulai menggunakan pembom Su-24M lama setelah pasukan Moskow kehilangan dua skuadron dalam perang.
“Pesawat SU-35 juga menunjukkan tingkat daya tahan yang rendah. Selama agresi skala penuh, mereka kehilangan dua skuadron pesawat tersebut sekitar 24 unit,” kata Brigadir Jenderal Ukraina, Alexei Gromov, dikutip dari Newsweek, Jumat, 12 Agustus 2022.
VIVA Militer: Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia tembakkan rudal hipersonik R-37
- aerotime.aero
Pasukan Moskow, atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin telah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, yang memicu kecaman internasional yang luas dan cepat.
Meskipun Putin dan para penasihatnya dilaporkan percaya bahwa mereka dapat dengan cepat mengambil kendali dan menggulingkan pemerintah di Kiev, namun ternyata serangan awal Rusia berhasil digagalkan oleh tentara Ukraina dan warga biasa yang menentang agresi tersebut.
Akurasi serangan rendah
Brigadir Jenderal Ukraina, Oleksiy Hromov, mengatakan bahwa Rusia berencana untuk menggunakan pembom Su-24M yang sudah ketinggalan zaman. Hromov juga mengatakan pada hari Kamis bahwa akurasi Moskow dalam serangan baru-baru ini rendah, karena pilotnya dilaporkan ingin menghindari risiko ditembak jatuh.
"Pesawat dan helikopter musuh menghindari terbang ke jangkauan pertahanan udara kami, dan karena itu akurasi serangan ini rendah," kata jenderal itu.
Jet tempur Rusia Su-25 melontarkan roket menyerang daratan di Ukraina
- Russian Defense Ministry Press Service via AP
Sementara itu, Moskow terus mengatakan bahwa aksi militernya di Ukraina berjalan sesuai rencana, meskipun kurangnya keuntungan substansial dan kemunduran besar dari ambisi awalnya untuk mengambil kendali negara.
Pasukan Putin sekarang memfokuskan upaya mereka jauh lebih sempit di wilayah tenggara Donbas dalam beberapa bulan terakhir, setelah gagal membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa minggu pertama perang.
