- AP Photo/Tarek Wajeh
VIVA Dunia – Kebakaran melanda sebuah gereja Ortodoks Koptik selama kebaktian pagi di ibu kota Mesir pada Minggu, 14 Agustus 2022. Api yang membakar gereja dengan cepat disusul asap hitam tebal. Kebakaran itu menewaskan 41 jemaat, termasuk 15 korban diantaranya adalah anak-anak.
Beberapa jemaah yang terjebak melompat dari lantai atas gereja Martir Abu Sefein untuk mencoba melarikan diri dari kobaran api, kata saksi mata. “Mati, mati lemas, semuanya mati,” kata seorang saksi yang putus asa, yang hanya menyebutkan sebagian namanya sebagai Abu Bishoy, dikutip dari AP, Senin, 15 Agustus 2022.
16 orang dilaporkan terluka, termasuk empat polisi yang terlibat dalam upaya penyelamatan.
Kebakaran di gereja di Greater Cairo yang menewaskan puluhan orang
- AP Photo/Mohamed Salah
Penyebab kebakaran di gereja, di lingkungan kelas pekerja di Imbaba tidak segera diketahui. Penyelidikan awal menunjukkan adanya korsleting listrik, menurut pernyataan polisi.
Keluarga yang menangis menunggu kabar tentang kerabat yang berada di dalam gereja dan di rumah sakit terdekat tempat para korban dibawa.
Rekaman dari tempat kejadian yang beredar online menunjukkan properti gereja yang terbakar, termasuk meja dan kursi kayu. Petugas pemadam kebakaran juga terlihat memadamkan api sementara yang lain membawa korban ke ambulans.
Saksi mata mengatakan ada banyak anak di dalam gedung berlantai empat itu, yang memiliki dua fasilitas penitipan anak. “Ada anak-anak, kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan mereka,” kata Abu Bishoy.
“Dan kami tidak tahu putra siapa ini, atau putri siapa itu."
Sebanyak 15 anak tewas dalam kebakaran tersebut, menurut Copts United, sebuah situs berita yang berfokus pada berita Kristen.
Daftar korban yang diperoleh The Associated Press menyebutkan 20 jenazah, termasuk 10 anak-anak, dibawa ke rumah sakit umum Imbaba.
Kebakaran di gereja di Greater Cairo yang menewaskan puluhan orang
- AP Photo/Tarek Wajeh
Tiga bersaudara kembar berusia 5 tahun juga tewas, katanya.
Uskup gereja, Abdul Masih Bakhit, juga termasuk di antara yang tewas dalam insiden mengerikan tersebut.
Dua puluh satu mayat dibawa ke rumah sakit lain.
Mousa Ibrahim, juru bicara Gereja Ortodoks Koptik, mengatakan kepada AP bahwa kembar tiga berusia 5 tahun, ibu, nenek dan bibi mereka termasuk di antara mereka yang tewas.
Saksi Emad Hanna mengatakan seorang pekerja gereja berhasil mengeluarkan beberapa anak dari fasilitas penitipan anak gereja.
"Kami naik ke atas dan menemukan orang mati. Dan kami mulai melihat dari luar bahwa asapnya semakin besar, dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas, ”kata Hanna.
