Rusia Adopsi Ilegal Ratusan Anak Ukraina, Kiev Geram

Perayaan Hari Nasional Ukraina pada 2022 di sekolah SD
Sumber :
  • AP Photo/Efrem Lukatsky

VIVA Dunia – Ukraina menuduh Rusia pada Selasa, 23 Agustus 2022 telah mengorganisir adopsi ilegal massal anak-anak Ukraina setelah memindahkan mereka ke wilayah pendudukan ke Rusia.

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

Sejak awal perang, Kiev juga telah menuduh Moskow mendeportasi warga Ukraina dengan mengatakan warga Ukraina dari wilayah pendudukan telah dipaksa untuk pergi ke Rusia daripada wilayah lain di Ukraina.

"Federasi Rusia terus menculik anak-anak dari wilayah Ukraina dan mengatur adopsi ilegal mereka oleh warga Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Straits Times, Rabu, 24 Agustus 2022.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Warga Ukraina rayakan Hari Kemerdekaan di tengah perang

Photo :
  • AP Photo/David Goldman

"Lebih dari 1.000 anak-anak dari Mariupol, dipindahkan secara ilegal ke orang luar di Tyumen, Irkutsk, Kemerovo, dan Altai Krai (di Siberia)," kata pernyataan itu, yang merujuk ke berbagai wilayah di Rusia.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengungkapkan bahwa mereka telah mendasarkan temuannya pada informasi dari otoritas lokal di Krasnodar, sebuah kota Rusia selatan dekat Ukraina.

Pejuang Ukraina Andriy Zhovanyk-Yuri Kovalenko yang tewas dalam serangan Rusia

Photo :
  • AP Photo/Efrem Lukatsky

Lebih dari 300 anak Ukraina ditahan di lembaga khusus di wilayah Krasnodar menurut pernyataan itu.

Kementerian Ukraina itu juga menuduh Rusia melakukan tindakan yang sangat melanggar Konvensi Jenewa 1949, yang menetapkan aturan untuk perawatan kemanusiaan di masa perang dan Konvensi PBB tentang Hak Anak.

Mereka menyerukan agar semua anak Ukraina yang dipindahkan secara ilegal ke wilayah Rusia, untuk dikembalikan ke orang tua atau wali sah mereka.

Beberapa keluarga dari Mariupol mengatakan bahwa mereka terpaksa pergi ke Rusia untuk melarikan diri dari pertempuran. Mariupol, kota pelabuhan strategis di Laut Azov, dikepung pada hari-hari awal invasi.

Rusia sepenuhnya merebut kota itu setelah berminggu-minggu pengepungan dan penembakan hebat yang menewaskan sekitar 20.000 orang, menurut perkiraan Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya