Jet Tempur Tua Buatan Rusia Bisa Ditukangi Ukraina Jadi Jago Lagi

Penampakan pesawat Su-24 bomber saat mendarat
Sumber :
  • AP Photo/Vladimir Isachenkov

VIVA Dunia – Pesawat tempur Ukraina jenis Su-24 namun buatan Rusia tampak terbang dan masih bertahan meskipun hampir seluruh unit skuadronnya disebut sudah tamat riwayatnya. Pesawat bomber Su-24 dilaporkan terbang melanjutkan misi melawan tentara Rusia meskipun usianya sudah tua.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Sebuah video menunjukkan Su-24 terbang pada Kamis petang lalu secara tunggal. Su-24 itu diketahui merupakan bagian dari Skuadron Bomber ke-7 di Starokostiantyniv di bagian barat Ukraina. Pesawat ini juga masih bisa membawa senjata yang cukup mematikan di medan pertempuran.

Pesawat Su-25 di Basis Udara Hemeimeem

Photo :
  • Vadim Savitsky/Russian Defense Ministry Press Service via AP
AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Kemunculan Su-24 menjadi hal yang perlu dicatat lantaran dalam masa-masa awal perang Rusia-Ukraina, militer Rusia menembak jatuh 11 pesawat jenis yang sama. Su-24 merupakan pesawat lawas keluaran tahun 1970-an namun masih dioperasikan oleh pasukan Ukraina.

Masih terbangnya Su-24 itu sebagaimana dilansir laman Forbes menjadi bukti keunggulan dan kemampuan para teknisi dan ahli senjata Ukraina yang mampu memperbaiki dan merawat alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut. Pada 2015 disebut Ukraina bahkan masih punya 47 unit.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Perang Rusia-Ukraina: Truk tentara Rusia terlihat di Ukraina Timur

Photo :
  • AP Photo

Penampakan Su-24 terbang pada pekan lalu juga dinilai menjadi bukti keandalan kru dan pilot yang masih lihai dalam mengendalikannya. Sementara Ukraina melaporkan bahwa pihaknya menembak jatuh dan menghancurkan sedikitnya jet Su-24 dalam sepakan. Pada pekan lalu saja disebut 3 jet tempur Rusia hancur.

Namun untuk besar kerugian yang dialami militer Ukraina selama perang belum dikeluarkan oleh para analis dan pengamat independen. Sementara Rusia juga tak merilis resmi kerugian mereka selama perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Februari 2022 silam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya