AS Kembalikan Benda-benda Budaya Nigeria Hasil Colongan Kolonial Inggris

Patung perunggu kepala raja atau Orba dikembalikan ke Nigeria
Sumber :
  • Erik Gould/RISD Museum via AP

VIVA Dunia – Ribuan pahatan maupun patung yang dibuat dari perunggu Benin yakni lempengan perunggu berasal dari Kerajaan Benin Nigeria tersebar di berbagai museum di dunia setelah dicolong dan dibawa oleh kolonial Inggris pada akhir abad ke-19 silam. Salah satunya adalah patung kepala raja yang kini berada di Museum Rhode Island, Amerika Serikat (AS) dan sudah 70 tahun berada di sana.

Deretan Kampus Bergengsi di Inggris Gelar Kemah Pro-Palestina

Patung kepala raja yang dinamakan Orba itu salah satu objek sejarah yang akan dikembalikan kepada pemerintah Nigeria di antara 31 peninggalan warisan budaya Nigeria lainnya sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Rabu 12 Oktober 2022.

Orba tersebut selama ini berada di Museum Rhode Island School of Design (RISD) dan sudah dipersiapkan untuk dibawa pulang ke negara asalnya melalui acara seremoni di Institut Smithsonian di Washington DC pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Pangeran William Bagikan Kabar Terbaru Kate Middleton dan Anak-Anaknya

Diketahui perunggu Benin dan patung-patung yang terbuat dari perunggu khas itu banyak dicuri oleh pasukan kolonial Inggris tahun 1897. Benin merupakan kerajaan masa lalu di Afrika yang wilayahnya kini dikenal sebagai Nigeria dalam zaman modern.

"Tahun 1987 kepala Orba itu dicuri dari istana kerajaan Oba Ovanranwmen," kata Direktur Museum Interim RISD Sarah Ganz Blythe dalam pernyataannya.

Diskusi dengan Pebisnis di London, Airlangga Pastikan Stabilitas Ekonomi RI Usai Pemilu 

"Oleh karena itu RISD bekerja sama dengan Dewan Museum Nigeria untuk mengembalikan patung itu sebagaimana tempatnya harusnya berada," lanjut dia.

Barang-barang kerajaan Nigeria masa lalu yang juga dirampok oleh kolonial Inggris antara lain 29 artefakyang kini berada di lembaga Smithsonian dan yang mana pada Juni 2022 lalu dewan lembaga itu memutuskan melalui pemutungan suara bahwa objek sejarah itu harus dikembalikan ke tempat asalnya.

"Melalui repatriasi ini kita mengakui dan memahami bahwa memang benda-benda ini adalah warisan budaya yang dicuri dan harus dikembalikan ke budaya Afrika itu sendiri," kata Direktur Museum Budaya Afrika-Amerika Smithsonian lewat akun Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya