Rakyat Ukraina Dapat Penghargaan Sakharov atas Keberanian Lawan Rusia
- AP Photo/Evgeniy Maloletka
VIVA Dunia– Parlemen Eropa memberikan penghargaan bagi rakyat Ukraina yakni Sakharov untuk kebebasan berpikir dan untuk menghormati perjuangan mereka melawan invasi Rusia.
“Mereka membela apa yang mereka yakini. Berjuang untuk nilai-nilai kita. Melindungi demokrasi, kebebasan dan supremasi hukum. Mempertaruhkan hidup mereka untuk kita, ”kata Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola ketika dia mengumumkan pemenang.
"Tidak ada lagi yang pantas mendapatkan hadiah ini," katanya sebagaimana dikutip dari The Guardian, Kamis, 20 Oktober 2022.
Penghargaan ini akan diberikan dengam hadiah uang sebesar €50.000 atau setara dengan Rp761,9 juta yang akan dibagikan kepada perwakilan masyarakat sipil Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan terima kasih atas dukungan Uni Eropa dalam akun Twitter.
"Ukraina membuktikan dedikasi terhadap nilai-nilai kebebasan, demokrasi setiap hari di medan perang."
Ketika mereka menominasikan Ukraina untuk hadiah tersebut, anggota parlemen memuji Zelensky atas keberanian, daya tahan, dan pengabdiannya kepada rakyatnya, serta menyoroti peran layanan darurat negara Ukraina.
Mereka juga mengutip Yuliia Paievska, pendiri unit evakuasi medis Angels of Taira, aktivis hak asasi manusia Oleksandra Matviichuk, gerakan perlawanan sipil Pita Kuning dan Ivan Fedorov, walikota Melitopol yang diduduki.
Penghargaan tersebut dinamai setelah pembangkang Soviet Andrei Sakharov, telah diberikan setiap tahun sejak 1988 kepada individu dan organisasi yang membela hak asasi manusia dan kebebasan mendasar.
“Sekarang Ukraina menjadi pusat perhatian dunia. Ukraina layak mendapatkan hadiah ini,” ujar Tetiana Trofymchuk, seorang musisi berusia 26 tahun.
Dia menambahkan bahwa Kiev telah menjadi contoh bagaimana seharusnya masyarakat demokratis.
Penghargaan tersebut menandai kedua kalinya dalam beberapa tahun anggota parlemen Uni Eropa menggunakan penghargaan Sakharov untuk mengirim pesan ke Kremlin.
Pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny juga memenangkannya tahun lalu.
Pemenang terdahulu termasuk mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, aktivis pendidikan Pakistan Malala Yousafzai dan oposisi demokratis Belarus.