Menteri Pertahanan Rusia Absen Dalam Pertemuan Darurat, Ada Apa?

VIVA Militer: Presiden Vladimir Putin dan Jenderal Sergei Shoigu
Sumber :
  • foreignpolicy.com

VIVA Dunia – Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, absen selama pertemuan konferensi Dewan Keamanan, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan darurat militer yang akan diberlakukan di empat wilayah Ukraina yang dinyatakan Moskow telah secara resmi dicaplok. Pertemuan tersebut dilakukan melalui panggilan video. 

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Kremlin mengatakan bahwa Shoigu hadir, tetapi beberapa orang dengan cepat menunjukkan bahwa Shoigu tidak terlihat di layar dengan anggota lain saat Putin berbicara.

"Ahli Kremlinologi akan mencatat bahwa Jenderal Valery Gerasimov dan Direktur Pengawal Nasional Viktor Zolotov, yang bukan anggota dewan keamanan tetap, ada di sana, dan Shoigu yang merupakan anggota tetap malah tidak ada," tweet Max Seddon, dari Moskow, kepala biro untuk Financial Times.

Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu

Photo :
  • jpost.com

Hal itu muncul ketika spekulasi telah meningkat tentang masa depan Shoigu, dan sebagai loyalis Putin telah mendapat kecaman yang meningkat atas penanganannya terhadap perang di Ukraina, yang dinilai mengalami kemunduran.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Putin menggunakan pertemuan itu pada Rabu, 19 Oktober 2022, untuk mengumumkan bahwa dia telah menandatangani dekret yang mengizinkan darurat militer yang akan berlaku di wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson. Melansir dari Newsweek, Kamis, 20 Oktober 2022, Putin mengatakan dalam konferensi video bahwa keputusan itu akan segera dikirim untuk disetujui ke Dewan Federasi, dan Duma Negara akan diberitahu tentang keputusan itu.

Ketidakhadiran Shoigu dalam pertemuan video itu muncul saat ia menghadapi kritik di tengah serangkaian serangan balasan yang berhasil dilakukan oleh Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Putin pada tahap awal perang.

Kirill Stremousov, seorang pemimpin Kherson yang diduduki Kremlin, mengatakan pada 6 Oktober bahwa pemimpin militer yang tidak kompeten harus disalahkan atas mundurnya pasukan Putin di wilayah tersebut. Stremousov mengklaim banyak yang mengatakan bahwa Shoigu, menteri terlama di pemerintahan Rusia, harus bertanggung jawab di tengah perang Putin yang lesu.

"Banyak orang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan membiarkan keadaan ini terjadi, sebagai seorang perwira seharusnya dia menembak dirinya sendiri," kata Stremousov dalam sebuah video yang diposting di saluran Telegramnya.

Stremousov juga mengatakan bahwa kementerian pertahanan Rusia terdiri dari menteri, jenderal dan perampok yang biasa-biasa saja dan korup. Intelijen Inggris juga sebelumnya menilai bahwa Shoigu sering diejek oleh Putin, sementara yang lain mengatakan Shoigu dijadikan kambing hitam atas kegagalan militer Rusia.

Perwira dan tentara Rusia dengan pengalaman perang langsung kemungkinan secara rutin mengejek Shoigu karena kepemimpinannya yang tidak efektif, ketika kemajuan Rusia melambat, kata kementerian pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen di Twitter pada akhir Agustus.

Shoigu dipilih oleh Putin menjadi menteri pertahanan pada tahun 2012, meskipun tidak memiliki latar belakang militer atau pengalaman tempur. Dia juga mengawasi pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya