Uni Eropa Bakal Sepakati Negosiasi Iklim PBB Termasuk Isu Kontroversial Soal Kompensasi

Ilustrasi perubahan iklim.
Sumber :
  • Deccan Herald

VIVA Dunia – Negara negara Uni Eropa (UE), pada Senin  24 Oktober 2022, akan berusaha untuk menyetujui posisi negosiasi mereka untuk perundingan iklim PBB tahun ini, termasuk tentang topik kontroversial terkait kompensasi finansial untuk kerusakan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim di negara-negara termiskin di dunia.

TNI Jelaskan Dasar Polisi Militer Jaga Kejaksaan Agung

Uni Eropa, yang merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, menghadapi tekanan dari sejumlah negara berkembang untuk melunakkan perlawanannya yang berlangsung lama, terhadap kompensasi atas "kerugian dan kerusakan" yang ditimbulkan oleh banjir, naiknya permukaan air laut dan dampak-dampak lain yang dipicu oleh perubahan iklim.

Rancangan tentang posisi negosiasi Uni Eropa untuk KTT PBB pada November, yang akan coba disetujui oleh para menteri iklim pada Senin, menunjukkan bahwa blok yang terdiri dari 27 negara itu akan mendukung pembicaraan tentang topik tersebut di pertemuan COP27 yang akan digelar di Mesir.

Daftar Capres Iran Pengganti Ebrahim Raisi Diumumkan 11 Juni

Bendera Uni Eropa.

Photo :
  • Pixabay

Hal itu dapat menjadi terobosan, karena bahkan hanya memasukkan masalah kerugian dan kerusakan ke dalam agenda KTT saja telah terbukti kontroversial, mengingat pandangan yang berbeda di antara negara-negara kaya dan miskin tentang ke mana pembicaraan itu akan mengarah.

Innalillahi, Ibunda Mendagri Tito Karnavian Meninggal

"Aksi dan dukungan untuk negara-negara rentan, penduduk dan kelompok yang rentan perlu ditingkatkan lebih lanjut," menurut rancangan dokumen UE yang diperlihatkan kepada Reuters pada Jumat.

Namun, dokumen itu tetap tidak menunjukkan dengan jelas tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari diskusi KTT yang akan digelar di resor pantai Sharm El Sheikh - yang diperkirakan akan dihadiri oleh 200 negara. Sejumlah negara berkembang mengatakan bahwa COP27 harus mengumpulkan dana untuk membantu negara-negara yang terkena dampak iklim seperti banjir di Pakistan tahun ini yang menewaskan hampir 1.700 orang.

Para menteri juga akan memutuskan apakah Uni Eropa harus berkomitmen untuk meningkatkan target perubahan iklim mereka masing-masing sehingga menjadi lebih ambisius, menurut rancangan dokumen tersebut. (Ant/Antara)

Ilustrasi udara di Jakarta

Kualitas Udara DKI Jakarta Nomor Tiga Terburuk di Dunia, Menurut IQAir

Kualitas udara DKI Jakarta, pada Senin, 27 Mei 2024, berada dalam kategori tidak sehat dan masuk tiga terburuk di dunia berdasarkan data udara IQAir.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2024