Blak-blakan Menlu Retno Marsudi Rombak Agenda G20 gara-gara Perang Ukraina-Rusia

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Dunia – Pemerintah Indonesia sedari awal merancang agenda upaya bersama pemulihan perekonomian dunia dampak pandemi COVID-19 dan sejumlah isu besar lainnya seperti transformasi digital dan krisis energi dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada 15-16 November 2022, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Dalam konteks tiga isu utama itu, menurut Retno, negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, paling besar merasakan dampaknya. Disusunlah program pemulihan ekonomi secara inklusif karena disadari bersama situasi sulit dampak pandemi bersifat jangka panjang dan lebar menyangkut banyak sektor.

"Tetapi, kemudian, Februari [2022] cerita menjadi berbeda: perang di Ukraina dampaknya sangat luar biasa," kata Retno dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta pada Selasa, 1 November 2022.

Kelihatan Sehat, Begini Kondisi Tukul Arwana Setelah 3 Tahun Berjuang dengan Stroke

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Salah satu dampak yang dirasakan luar biasa," katanya, "selain faktor energi, [adalah krisis] pangan. Oleh karena itu kita meng-inject (memasukkan) tambahan isu di dalam debat (presidensi G20) selama hampir satu tahun ini adalah mengenai masalah ketahanan pangan."

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Segera setelah itu, katanya, Presiden Joko Widodo berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memonitor dampak perang Ukraina-Rusia terhadap masalah pangan dan energi. Diputuskanlah pembahasan tentang energi dan pangan digabung dalam sesi pertama pada KTT G20. "Karena memang ini dampaknya luar biasa, terutama terkait dengan Ukraina."

Berikutnya adalah pembahasan mengenai transformasi digital dan arsitektur kesehatan global. Isu tentang transformasi digital diprioritaskan agar sektor itu terutama dapat membantu mendukung pemulihan perekonomian negara-negara berkembang.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Khusus berkaitan dengan tema arsitektur kesehatan global, menurut Retno, pembahasan akan diarahkan pada upaya menghadapi pandemi COVID-19 dalam jangka panjang. "Karena semua orang tergagap, semua negara tergagap, pada saat COVID-19--pandeminya datang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya