Curhat Istri Tentara Rusia: Suaminya Ditinggalkan Begitu Saja di Garis Depan untuk Berperang

VIVA Militer: Tentara Rusia terlibat kontak tembak dengan pasukan Ukraina
Sumber :
  • timesofisrael.com

VIVA Dunia – Di tengah kegagalan militer yang terus berlanjut dan semakin signifikan di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan perintah mobilisasi parsial pada akhir September, yang pertama sejak Perang Dunia II. Dari wajib militer tersebut Rusia mengklaim telah merekrut 300.000 orang, meskipun angka terakhir yang diberikan oleh pejabat adalah 220.000 sebelum mobilisasi selesai.

Viral Video Pengalaman Tinggal Dekat Lanud, Netizen: Serasa Lagi Perang

Sejak mobilisasi, banyak laporan muncul yang menunjukkan bahwa tentara yang direkrut menghadapi kesulitan besar, termasuk kondisi kehidupan yang buruk di kamp, dan tuduhan pelatihan yang tidak memadai. Para tentara wajib militer dikerahkan ke garis depan di Ukraina tanpa pelatihan yang memadai.

Pada hari Minggu, 20 November 2022, Washington Post membuat laporan baru tentang kekhawatiran yang diungkapkan oleh istri-istri dari tentara Rusia. Laporan tersebut mengutip banyak wanita, termasuk seorang wanita di St. Petersburg yang disebut sebagai "Yana", yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang pro-perang sebelum suaminya wajib militer untuk berperang.

Istri Kenang Sosok Dorman Borisman, Bikin Haru Ungkap Hal Ini

Polisi Rusia menangkap para demonstran menentang mobilisasi tentara cadangan.

Photo :
  • VOA Photo.

Yana mengatakan bahwa dia telah mendengar rumor bahwa pria harus membeli pakaian hangat mereka sendiri, dan dikirim ke garis depan di Ukraina dengan tingkat pelatihan yang tidak memadai, dan dibiarkan mengurus diri sendiri tanpa perintah yang jelas.

Polisi Ungkap Kejadian Saat Suami Tawarkan Potongan Tubuh Mutilasi Istrinya ke Warga di Ciamis

"Mereka tidak ada perintah dan tidak ada tugas," katanya.

"Saya berbicara dengan suami saya kemarin, dan dia berkata bahwa mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka ditinggalkan begitu saja dan mereka telah kehilangan semua kepercayaan, semua kepercayaan pada pihak berwenang."

Seorang istri lainnya, Irina Sokolova, mengatakan bahwa laporan yang disampaikan kepada warga Rusia tentang upaya perang di TV tidak akurat, dan tidak mencerminkan masalah yang dia dengar.

Dia menggambarkan panggilan telepon dari suaminya di mana dia, sambil menangis, mengatakan bahwa pakar media yang dikelola negara berbohong di televisi tentang invasi ke Ukraina. Sebelum wajib militer, suaminya berasumsi bahwa segala sesuatunya jauh lebih baik daripada yang sebenarnya.

VIVA Militer: Proses evakuasi jenazah warga sipil Ukraina di Kherson

Photo :
  • sandiegouniontribune.com

"Tentu saja dia tidak tahu betapa buruknya di sana. Kami menonton saluran TV federal kami dan mereka mengatakan semuanya sempurna," kata Sokolova.  

Sokolova selanjutnya menuduh bahwa suaminya tidak menerima pelatihan militer yang sebenarnya sebelum dikirim ke Ukraina. Menurut kesaksiannya, dia direkrut pada 22 September, dan pada 26 September dia sudah tiba di garis depan.

Dalam laporan terbarunya tentang perang di Ukraina, Institute for the Study of War menyatakan bahwa sekitar 1.500 wanita Rusia dengan anak cacat atau lebih dari tiga anak telah mengajukan petisi ke Kremlin untuk membebaskan suami mereka dari wajib militer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya