Pangeran Harry dan Meghan Markle Dapat Ancaman Pembunuhan

Meghan Markle dan Pangeran Harry.
Sumber :
  • Instagram @misanharriman

VIVA Dunia – Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle dapat ancaman pembunuhan. Hal itu diungkapkan oleh perwira kepolisian senior di Inggris. Kedua pasangan itu juga menghadapi ancaman menjijikkan selama masih berada di keluarga kerajaan.

Gawat, Serangan Hacker China Bobol Sistem Kementerian Pertahanan Inggris

Neil Basu mengatakan bahwa sebagai kepala kontra-terorisme, dia harus menghadapi ancaman yang kredibel dari ekstrimis sayap kanan terhadap Meghan Markle dan suaminya Pangeran Harry.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 4 News yang disiarkan Selasa malam, 29 November 2022, memperkuat klaim Harry tentang ketakutan akan keamanan untuk keluarganya.

Ada Sesajen di Rumah Kakek yang Tewas dengan Kondisi Kepala Hancur

Meghan, mantan aktor televisi ras campuran, menikah dengan putra bungsu Raja Charles III pada 2018, tetapi mereka berhenti dari kehidupan kerajaan pada 2020 dan pindah ke Amerika Serikat (AS).

Suami di Minahasa Selatan Bunuh Istri yang Mengigau Pria Lain Saat Tidur

Basu yang mengundurkan diri setelah 30 tahun bekerja di Kepolisian Metropolitan London, ditanya lagi mengenai apakah ada ancaman nyata terhadap kehidupan Meghan.

"Tentu saja," jawabnya, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 30 November 2022.

"Ancaman itu menjijikkan dan sangat nyata. Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Beberapa orang telah dituntut atas ancaman tersebut.”

Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Photo :
  • Instagram @sussexroyal

Harry membawa ancaman itu ke meja pengadilan untuk memaksa peninjauan kembali keputusan hakim untuk menarik perlindungan yang didanai negara ketika dia kembali ke negara Inggris dari AS.

Di awal hubungan anggota kerajaan yang mendingin, Harry mengambil sikap langka dengan mengkritik beberapa media tentang Meghan.

Dia mengutuk nada rasial dari komentar dan seksisme langsung dan rasisme dari media sosial dan komentar artikel web.

Pasangan itu juga menuduh keluarga kerajaan itu sendiri melakukan rasisme, dalam wawancara televisi tahun 2021 dengan Oprah Winfrey.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya