China Minta AS Tak Politisasi Anti-pandemi COVID-19 di Negaranya

Aktivitas analis tes COVID-19 di Beijing, China pada Agustus 2022
Sumber :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein

VIVA Dunia – China meminta Amerika Serikat (AS) menghentikan politisasi pandemi COVID-19 yang terjadi di negaranya dalam beberapa waktu terakhir.

"Akhir-akhir ini kami mengamati beberapa orang di AS berkomentar tentang penyesuaian kebijakan anti pandemi di China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing, Rabu 4 Januari 2023.

Pernyataan diplomat China tersebut disampaikan untuk menanggapi juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price yang menyatakan bahwa China tidak transparan dalam memberikan data perkembangan terbaru COVID-19.

Virus Corona atau Covid-19.

Photo :
  • Times of India

Menjelang akhir Desember 2022, otoritas China memang memutuskan untuk tidak mengumumkan data perkembangan kasus COVID-19 seiring dengan dicabutnya aturan-aturan pembatasan anti pandemi.

"Kami juga memperhatikan banyak orang mengatakan jika AS tidak mempolitisasi pandemi dan memperlakukannya secara bertanggung jawab serta mengutamakan keselamatan masyarakat seperti yang dilakukan pemerintah China, mungkin situasi COVID di AS dan seluruh dunia tidak akan menjadi seperti sekarang ini," ucap Mao yang balik menuduh.

Mao menegaskan bahwa pemerintah China telah mengambil kebijakan dan melakukan tindakan yang bertanggung jawab dengan memprioritaskan keselamatan nyawa warganya dan mendukung solidaritas global melawan pandemi guna memulihkan perekonomian dunia.

"Kami sangat berharap fokus terhadap penanggulangan virus daripada mempolitisasi masalah COVID dan berharap negara-negara lain dapat meningkatkan solidaritas dan melakukan upaya bersama memerangi pandemi sejak dini," katanya.

Kento Momota Tak Mau Jauh-jauh dari Bulutangkis Usai Pensiun

Turis dari China melakukan tes PCR di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan

Photo :
  • Yonhap News Agency

Menurut dia, Pemerintah China juga telah melakukan lebih dari 60 kali pertemuan teknis dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahkan dua di antaranya dilakukan setelah China melonggarkan kebijakan anti pandemi pada 7 Desember lalu. Pihaknya juga terus menginformasikan data genom virus pada Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) secara berkala.

China di Asia: Kehadiran Rentenir di Negara-negara Berkembang

Beberapa negara, seperti AS, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia mewajibkan para pelaku perjalanan dari China untuk menunjukkan hasil tes negatif PCR.

"Pakar kesehatan dari berbagai negara justru mengatakan bahwa membatasi orang yang masuk suatu negara dengan menargetkan warga China seharusnya tidak perlu dilakukan," kata Mao menanggapi kebijakan berbagai negara tersebut. (Ant/Antara)

Brigjen Yusri Sebut Pelat Khusus ZZ Tak Kebal Ganjil Genap Kecuali Dikawal
Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024