Para Penyidikan Temukan Ada Indikasi Putin Setujui Penembakan Pesawat MH17 di Ukraina

Pengacara dan hakim pengadilan Belanda mengunjungi bangkai pesawat Malaysia Airlines MH17.
Sumber :
  • AP Photo/Peter Dejong.

VIVA Dunia – Para jaksa penyidik internasional, pada Rabu 8 Februari 2023, mengatakan telah menemukan "indikasi kuat" bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui penggunaan rudal untuk menembak jatuh pesawat penumpang Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina timur pada 2014.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Namun, bukti keterlibatan Putin dan pejabat Rusia lainnya tidak cukup konkret untuk menghasilkan putusan sehingga penyidikan kasus itu akan dihentikan tanpa penuntutan lebih lanjut. Hal itu disampaikan jaksa Digna van Boetzelaer dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda.

Rusia telah membantah keterlibatan mereka dalam penembakan pesawat sipil itu, yang menewaskan 298 penumpang dan awaknya. "Penyidikan kini telah mencapai batasnya," kata van Boetzelaer. "Temuan tidak cukup untuk menuntut tersangka baru," katanya.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • usni.org

Pada November, sebuah pengadilan Belanda memvonis dua mantan agen rahasia Rusia dan seorang pemimpin separatis Ukraina dengan dakwaan pembunuhan. Mereka divonis bersalah karena membantu menyiapkan sistem rudal BUK milik Rusia yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat itu.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

Ketiga orang itu, yang diadili secara in absentia, masih bebas. Saat MH17 ditembak jatuh, tentara Ukraina sedang memerangi kelompok separatis dukungan Rusia di Donetsk, Ukraina. Meskipun Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, Moskow membantah militernya terlibat pertempuran di Donetsk pada saat itu.

Namun, sebagai bagian dari vonis ketiga terdakwa itu pada November, pengadilan Belanda tersebut memutuskan bahwa Rusia pada kenyataannya memiliki "kendali penuh" atas kekuatan separatis di Donetsk sejak Mei 2014. Para jaksa pada Rabu mengatakan mereka tidak dapat mengidentifikasi prajurit mana yang bertanggung jawab atas penembakan rudal ke pesawat itu. Prajurit tersebut disebut berasal dari brigade ke-53 Rusia di Kursk.

Mereka menyebut sadapan pembicaraan telepon pada 2014 di antara pejabat Rusia sebagai bukti bahwa persetujuan Putin diperlukan sebelum izin penggunaan rudal diberikan kepada separatis. Selain itu, mereka memutar percakapan pada 2017 antara Putin dan kepala pemerintahan di Luhansk, Ukraina, yang ditunjuk oleh Rusia.

Bunga tanda duka cita korban pesawat MH17 di Bandara Schiphol

Photo :
  • Miranti Hirschmann

Percakapan itu berisi diskusi tentang situasi militer dan pertukaran tawanan. Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lewat "operasi militer khusus". Pada September mereka mengatakan telah mencaplok Donetsk dan tiga provinsi Ukraina lainnya.

Piet Ploeg, kepala sebuah yayasan yang mewakili korban, mengatakan dirinya kecewa dengan penghentian penyidikan. Namun, dia mengaku senang para jaksa telah mengungkapkan bukti tentang keterlibatan Putin. "Kami tak bisa berbuat banyak dengan hal itu, Putin tak bisa diadili. Kami ingin mengetahui siapa yang paling bertanggung jawab dan itu sudah jelas." Ploeg memiliki saudara laki-laki, yang tewas dalam tragedi itu bersama anak dan istrinya. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya