Dewan Keamanan PBB Dianggap Tak Berdaya Tangani Perang Rusia di Ukraina

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/HO

VIVA Dunia – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dianggap tak berdaya menangani perang Rusia di Ukraina dan membutuhkan perubahan, namun kekuatan veto Moskow membuat dewan sulit menyatukan suara.

Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga

Hal ini diungkapkan ketua Majelis Umum PBB Csaba Korosi, pada Jumat, 17 Februari 2023, menjelang peringatan satu tahun serangan itu.

Korosi yang sedang mengunjungi Jepang untuk mendorong hubungan antara PBB dengan Tokyo, mengatakan lebih dari 65 anggota menginginkan perubahan di dewan yang didominasi lima anggota tetap pemegang hak veto itu.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

VIVA Militer: Serangan artileri militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • nammo.com

"Kami tidak pernah menerima protes yang begitu berani,” kata Korosi dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Namun presiden Majelis Umum itu mengatakan bahwa perubahan apapun dan kemungkinan dikeluarkannya Rusia dari Dewan dapat mengarah pada tantangan politik dan hukum dan akhirnya mengharuskan perubahan pada Piagam PBB, yang dapat memakan waktu.

Rusia telah menggunakan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan pada tahun lalu yang menyerukan negara anggota untuk tidak mengakui deklarasi Moskow yang menganeksasi empat wilayah di Ukraina dan segera menarik militer Rusia dari wilayah Ukraina.

Perang di Ukraina membuat jutaan orang mengungsi, dan ekonomi Ukraina menyusut lebih dari 30 persen pada 2022 dibanding tahun sebelumnya, karena invasi berdampak pada kegiatan ekonomi.

VIVA Militer: Serangan artileri roket militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • dailymail.co.uk

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan untuk memperluas DK PBB, mengecam Moskow yang tanpa rasa malu melanggar prinsip dasar Piagam PBB, yaitu menjaga kedaulatan dan integritas sebuah negara.

DK PBB saat ini beranggotakan lima anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa dua tahun.

Jepang berharap dapat menjadi anggota tetap Dewan, dan saat ini menjadi anggota tidak tetap. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya