Panas! Belanda Usir Diplomat Rusia Atas Tuduhan Spionase

Ilustrasi bendera Rusia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA Dunia – Pemerintah Belanda telah memerintahkan beberapa diplomat Rusia untuk angkat kaki dari Belanda, usai pembicaraan bilateral antara kedua negara terhenti. Para diplomat Rusia yang dituduh terlibat aksi spionase itu diberi waktu dua pekan untuk pergi meninggalkan Belanda. 

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer

Selain itu, kantor perdagangan Rusia di Amsterdam juga diperintahkan ditutup mulai 21 Februari.

Kabinet Belanda mengatakan pada hari Sabtu, bahwa kedua negara belum dapat mencapai kesepakatan tentang syarat-syarat yang memungkinkan mereka untuk mengisi jabatan diplomatik.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

"Rusia telah berulang kali mencoba secara diam-diam menempatkan perwira intelijen di Belanda sebagai diplomat. Pada saat yang sama, Rusia menolak mengeluarkan visa bagi diplomat Belanda untuk menjadi staf konsulat jenderal di Saint Petersburg dan kedutaan besar di Moskow," kata Kementerian Luar Negeri Belanda dilansir NL Times, Minggu, 19 Februari 2023.

"Meskipun banyak upaya oleh Belanda untuk menemukan solusi, Rusia terus berusaha menempatkan petugas intelijen di Belanda di bawah perlindungan diplomatik," kata Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra kepada Tweede Kamer. "Kami tidak bisa dan tidak akan membiarkan itu," sambungnya

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

Kedutaaan Besar Rusia di Den Haag, Belanda

Photo :
  • FB

Kabinet menegaskan Rusia hanya akan diizinkan untuk menempatkan jumlah diplomat mereka di Belanda dengan jumlah yang sama dengan jumlah diplomat Belanda yang ditempatkan di Moskow. "Oleh karena itu, sejumlah diplomat Rusia harus meninggalkan Belanda," kata kementerian tersebut.

Meski demikian, kementerian tidak menjelaskan secara detil berapa jumlah total diplomat yang akan diusir. Selain kedutaan di Den Haag dan kantor perwakilan perdagangan di Amsterdam, Federasi Rusia memiliki konsulat jenderal kehormatan di Landgraaf.

Belanda mengatakan perlakuan Rusia yang tidak dapat diterima dalam mengeluarkan visa telah menyebabkan hubungan bilateral kedua negara menjadi tidak berkelanjutan. 

Belanda Tutup Konjen di Rusia

Kementerian Luar Negeri Belanda juga akan menutup Konsulat Jenderal Belanda di Saint Petersburg untuk sementara waktu karena kekurangan staf. 

Konsulat akan ditutup pada Senin besok, di bulan Februari ini. Semua warga negara dan organisasi Belanda harus menghubungi kedutaan di Moskow untuk layanan konsuler.

Hoekstra mengakui bahwa hubungan Belanda dengan Rusia lebih sulit dari sebelumnya. Kedua negara telah berulang kali memanggil duta besar masing-masing dalam beberapa pekan terakhir sebagai reaksi atas putusan pengadilan tentang jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina timur pada tahun 2014.

Investigasi internasional menentukan instalasi rudal Rusia yang digunakan oleh militer Rusia dan separatis Ukraina yang didukung Rusia menembak jatuh pesawat, dan pengiriman sistem rudal Buk dari Rusia ke Ukraina didukung oleh Kremlin. 

Pengadilan Belanda baru-baru ini menghukum dua orang Rusia dan seorang separatis Ukraina secara in absentia atas insiden tersebut, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada ketiganya. Seorang tersangka Rusia dibebaskan.

Rusia membantah tuduhan itu. Kremlin juga mencoba menyalahkan Ukraina atas kecelakaan pesawat itu.

Selain itu, Belanda juga telah mengusir 17 perwira intelijen Rusia pada Maret 2022, setelah Rusia menginvasi Ukraina, kata kementerian tersebut. Investigasi menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk dinas keamanan Rusia SVR, dan badan intelijen militer GRU. 

Mereka tidak hanya dituduh melakukan pengumpulan intelijen rahasia, tetapi juga memata-matai bisnis teknologi di Belanda.

Moskow menanggapinya dengan mengusir 15 diplomat yang bekerja untuk Belanda di Rusia.

"Rusia terus menunda masalah ini, dan itu tidak dapat diterima," kata Hoekstra pada Sabtu. "Kami yang bertanggung jawab di sini. Mereka tidak."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya