80 Jenazah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Diidentifikasi

Kecelakaan kereta api Bikaner Guwahati Express di India
Sumber :
  • @KrishnaRajMOS

New Delhi – Lima hari setelah kecelakaan mematikan tiga kereta api di India, yang menewaskan 288 orang, hingga hari ini lebih dari 80 mayat masih belum berhasil diidentifikasi. Kecelakaan yang terjadi pada Jumat malam, 2 Juni 2023, di negara bagian Odisha itu melibatkan dua kereta penumpang dan satu kereta barang stasioner. 

Toyota Luncurkan Innova Baru Berpenggerak Roda Belakang

Lebih dari 1.000 orang terluka dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Banyak keluarga mengatakan mereka masih mencari orang yang dicintai. 

Tabrakan maut itu adalah kecelakaan kereta api terburuk di India pada abad ini. Pada hari Selasa, 6 Juni 2023, Kepala Sekretaris Odisha Pradeep Jen mengatakan jumlah korban tewas resmi naik menjadi 288 dari angka sebelumnya 275, sementara 83 mayat masih belum teridentifikasi. 

Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Mimika

Kecelakaan

Photo :
  • 1485979

Kecelakaan itu membuat kereta penumpang tergelincir setelah salah masuk ke jalur melingkar di sisi jalur utama dan bertabrakan dengan kereta barang stasioner yang diparkir di sana. Gerbongnya yang tergelincir kemudian menabrak gerbong belakang kereta penumpang kedua yang melaju dari arah berlawanan. 

Jenazah Taruna STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior Akan Dibawa ke Bali Besok

Diketahui, lebih dari 3.000 penumpang diperkirakan telah melakukan perjalanan dengan dua kereta, dengan laporan mengatakan bahwa kedua kereta itu terisi penuh. 

Anggota keluarga penumpang dari Odisha dan negara bagian lain telah memenuhi rumah sakit, mencari informasi tentang orang yang mereka cintai. Namun, dalam beberapa kasus, mengidentifikasi jenazah menjadi tantangan nyata. 

Di Rumah Sakit Daerah Balasore di Odisha, Muhammad Nizamuddin tidak bisa mengklaim jenazah cucunya. Tafsir Ansari, dan saudaranya, Tausif, yang saat itu sedang bepergian dengan Coromandel Express bersama ayah mereka ketika kecelakaan terjadi. 

Sementara sang ayah masih hilang, foto-foto remaja tersebut, bersama dengan beberapa korban lainnya, diproyeksikan ke dinding rumah sakit, Tafsir menandai nomor 20 dan Tausif 169, agar anggota keluarga mereka dapat mengidentifikasi mereka. 

Wajah anak laki-laki itu rusak karena luka, tetapi kakek mereka mengatakan bahwa dia mengenali kedua cucunya. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke ibu kota negara bagian, Bhubaneshwar, di mana hampir 100 jenazah yang tidak diketahui keluarga disimpan di empat rumah sakit. 

Petugas rumah sakit tersebut menginformasikan bahwa jenazah Tafsir sudah diakui oleh keluarga lain, namun belum diserahkan kepada mereka. 

"Bagaimana ini mungkin? Apakah maksud anda saya tidak akan mengenali cucu-cucu saya?," kata Nizamuddin, dikutip dari BBC Internasional, Kamis, 8 Juni 2023. 

Dia sekarang telah diminta untuk menghubungi pejabat sipil di Bhubaneshwar yang telah ditugaskan untuk memeriksa klaim, dokumen identifikasi, dan mengambil tindakan untuk memastikan bahwa jenazah tersebut diserahkan kepada keluarga yang tepat. 

"Jika anda melihat-lihat database foto, anda akan melihat banyak mayat yang rusak tak dapat dikenali. Mereka juga sekarang membusuk," kata Komisaris Bhubaneshwar Municipal Corporation Vijay Amruta Kulange. 

Dalam kasus, di mana ada lebih dari satu keluarga yang mengklaim jenazah, tes DNA dilakukan untuk membantu keluarga mengidentifikasi keluarganya.

"Jenazah tak dikenal akan disimpan di kamar mayat rumah sakit selama 10 hari ke depan, dan pemerintah tidak akan terburu-buru mengkremasi atau menguburkan mereka," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya