Geger Tanah di Negara Adidaya Ini Mengandung Zat Pemicu Kanker

Ilustrasi kondisi bumi terdampak nuklir.
Sumber :
  • http://www.wawker.com/

Amerika Serikat – Angkatan Udara Amerika Serikat mendeteksi kemungkinan paparan karsinogen pemicu kanker, di pusat kendali peluncuran rudal nuklir bawah tanah di Montana.

Mengenal Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada Tiga di Indonesia

Komando Serangan Global Angkatan Udara AS menyebut penemuan ini adalah yang pertama, setelah dilakukan pengambilan sampel di pangkalan rudal tersebut.

Ilustrasi zona radiasi nuklir.

Photo :
  • ukrinform
KSAL Muhammad Ali: Idealnya Kita Punya 12 Kapal Selam untuk Jaga Wilayah Perairan Indonesia

Dilansir Al Jazeera, Jumat, 11 Agustus 2023, dari dua sampel yang diambil di dua fasilitas peluncuran di Pangkalan AU Malmstrom di Montana, ditemukan tingkat PCB (Polychlorinated Biphenyl) lebih tinggi dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).

PCB merupakan zat berminyak atau lilin, yang diidentifikasi oleh EPA sebagai kemungkinan karsinogen pemicu kanker.

Masuk NKRI, 2 Kapal Perang Anti Ranjau Asing Dijaga Ketat Pasukan Hantu Laut Marinir TNI

Januari lalu, laporan mengungkap setidaknya sembilan staf peluncur rudal yang masih maupun sudah tidak aktif bekerja di Malmstrom, didiagnosis dengan kanker darah langka. Namun diperkirakan ada ratusan lebih kanker yang dikeluhkan oleh para pekerja di situs nuklir tersebut.

Sebab menurut laporan Torchlight Initiative, setidaknya 268 tentara yang bertugas di lokasi rudal nuklir maupun anggota keluarga mereka yang masih hidup, telah melaporkan diri terdiagnosis kanker, penyakit terkait darah, atau penyakit lain selama beberapa dekade terakhir.

Setidaknya 217 kasus yang dilaporkan adalah kanker, dan setidaknya 33 di antaranya adalah limfoma non-Hodgkin.

Menanggapi temuan ini, komandan komando Jenderal Thomas Bussiere, telah mengarahkan langkah-langkah untuk segera "memulai proses pembersihan" di fasilitas yang terkena dampak, demi mengurangi paparan yang berpotensi berbahaya.

VIVA Militer: Ilustrasi persaingan senjata nuklir antara AS, Rusia, dan China

Photo :
  • Nikkei Asian Review

Di situs peluncur rudal nuklir Montana, para perwira militer laki-laki dan perempuan bertanggung jawab untuk memantau dan, jika perlu, meluncurkan senjata nuklir.

Dua "petugas peluncur" terkadang menghabiskan waktu berhari-hari untuk berjaga-jaga di bunker bawah tanah dan bersiap menembakkan rudal balistik antarbenua Minuteman III jika diperintahkan oleh presiden.

Silo Minuteman III dan pusat kendali nuklir bawah tanah dibangun lebih dari 60 tahun yang lalu. Sebagian besar peralatan elektronik dan infrastruktur sudah berumur puluhan tahun.

Perwira militer yang bertugas di situs itu selama bertahun-tahun lalu telah menyampaikan masalah kesehatan yang diakibatkan rusaknya ventilasi, kualitas air, dan potensi racun yang tak dapat dihindari. Terlebih mereka harus menghabiskan waktu 24 hingga 48 jam bekerja di bawah tanah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya