Teroris Somalia Akui 2 Teror Bom di Uganda

Korban serangan bom di ibukota Uganda, Kampala
Sumber :
  • AP Photo/Marcv Hoafer

VIVAnews - Kelompok militan asal Somalia, al-Shabab, mengaku bertanggungjawab atas teror bom di dua tempat di ibukota Uganda, Kampala, Minggu 11 Juli 2010. Motif serangan, mempersoalkan kehadiran pasukan perdamaian Uni Afrika di Somalia.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Dua peristiwa ledakan bom tersebut menewaskan sedikitnya 74 orang dan 70 korban luka-luka ketika mereka bersama-sama menonton siaran langsung pertandingan sepakbola Final Piala Dunia 2010.

Dalam sebuah pernyataan di Mogadishu, Somalia, Senin, 12 Juli 2010, juru bicara al-Shabab, Sheikh Ali Mohamud Rage, juga mengancam akan kembali melakukan serangan. "Al-Shabab berada di balik dua ledakan bom di Uganda, kata Ali Mohamud Rage, seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC.

"Kami berterima kasih kepada mujahidin yang melakukan serangan itu. Ledakan itu adalah pesan bagi Uganda dan Burundi.  Kalau mereka tidak menarik pasukan Amisom (Misi Uni Afrika) dari Somalia, ledakan-ledakan akan terus berlanjut dan juga akan terjadi di Bujumbura (ibukota Burundi)," ancam Rage.

Dua serangan bom itu terjadi di Kampala dalam acara Nonton Bareng final Spanyol versus Belanda di dua lokasi berbeda, Minggu malam 11 Juli 2010 waktu setempat. Ledakan pertama terjadi di suatu klab rugby, saat banyak orang menyaksikan siaran langsung di layar lebar. Ledakan berikut terjadi di suatu restoran Etiopia, dimana sedikitnya tiga warga Amerika Serikat luka-luka.

Juru bicara pemerintah Uganda kemarin mengatakan sedikitnya 60 warga Uganda tewas dalam dua ledakan tersebut. Seorang perempuan warga Irlandia juga tewas akibat ledakan di restoran. Korban luka dan tewas juga mencakup warga Etiopia, Eritrea, India, dan Kongo. (umi)

Ilustrasi Paspor

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024