Suriah Umumkan Keadaan Berkabung Selama 3 Hari Usai Serangan Drone Tewaskan 100 Orang
- Syrian Civil Defense White Helmets via AP.
Beirut – Serangan pesawat tak berawak menghantam upacara wisuda militer yang ramai, pada Kamis 5 Oktober 2023, di kota Homs, Suriah, menewaskan setidaknya 100 orang dan melukai 240 orang. Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan baru-baru ini terhadap tentara yang telah berperang dalam perang saudara selama lebih dari satu dekade. .
Serangan tersebut menewaskan warga sipil, termasuk enam anak-anak, serta personel militer. Ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan bertambah karena banyak dari mereka yang terluka berada dalam kondisi serius, kata Menteri Kesehatan Hassan al-Ghabash, melansir AP, Jumat 6 Oktober 2023.
Serangan drone di acara kelulusan militer Suriah tewaskan 80 orang.
- Syrian Civil Defense White Helmets via AP.
Militer Suriah mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa drone yang berisi bahan peledak menargetkan upacara kelulusan yang dipenuhi perwira muda dan keluarga mereka saat upacara tersebut selesai. Tanpa menyebut nama kelompok tertentu, militer menuduh pemberontak “didukung oleh kekuatan internasional” yang melakukan serangan tersebut.
Militer Suriah mengatakan “ pihaknya akan merespons dengan kekuatan penuh dan ketegasan terhadap organisasi teroris ini, di mana pun mereka berada.”
Televisi pemerintah Suriah mengatakan pemerintah mengumumkan keadaan berkabung selama tiga hari mulai Jumat. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa menteri pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda, tetapi meninggalkan tempat tersebut beberapa menit sebelum serangan terjadi.
Serangan drone di acara kelulusan militer Suriah tewaskan 80 orang dan lukai 240 orang.
- Syrian Civil Defense White Helmets via AP.
Militer tidak memberikan informasi soal jumlah korban jiwa dalam insiden tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara Suriah masih mengalami konflik selama 13 tahun.
Lebih dari setengah juta orang telah terbunuh akibat perang saudara yang meletus setelah Presiden Bashar al-Assad menindak keras demonstrasi damai pro-demokrasi pada tahun 2011. Sekitar 6,8 juta orang menjadi pengungsi internal, sementara 6 juta lainnya menjadi pengungsi atau pencari suaka di luar negeri.
