Israel Intensifkan Pemboman di Gaza Selatan, PBB: Tidak Ada Tempat Aman Bagi Warga Palestina

Para pengungsi Palestina.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Gaza – Israel mengintensifkan pemboman di Gaza Selatan, setelah melenyapkan sebagian besar wilayah Utara, pada Selasa 5 Desember 2023. Pengeboman udara dan serangan darat telah memaksa tiga perempat dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut meninggalkan rumah mereka.

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Amerika Serikat menekan Israel untuk mencegah jatuhnya korban massal lebih lanjut. AS mengharapkan Israel menghindari menyerang wilayah yang diidentifikasi sebagai zona "dilarang menyerang" di Gaza. 

Melansir AP, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, ambulans membawa puluhan orang yang terluka sepanjang malam. Sebuah mobil berhenti dan seorang pria muncul membawa seorang anak laki-laki dengan kemeja berlumuran darah dan tangannya patah.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

“Dimana Palang Merahnya? Dimana PBB?” seorang wanita berteriak di luar unit gawat darurat. “Anak-anak saya, sejak jam 10 malam, masih berada di bawah reruntuhan.”

Warga Palestina berduka atas kematian keluarganya.

Photo :
  • AP Photo/Nasser Nasser.
2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah

Foto satelit yang diambil hari Minggu menunjukkan tank dan tentara Israel berkumpul di luar Kota Khan Younis, target serangan terbaru, yang merupakan tempat berlindung bagi lebih dari 400.000 orang sebelum perang. Israel telah memerintahkan warganya mengungsi keluar dari daerah tersebut. 

Namun karena sebagian besar penduduk Gaza sudah memadati wilayah selatan, memadati tempat penampungan PBB dan rumah keluarga, sehingga hanya ada sedikit tempat yang tersisa untuk dijadikan tempat berlindung. Israel telah melarang orang-orang yang meninggalkan wilayah utara pada awal perang untuk kembali.

“Bagi orang-orang yang diperintahkan untuk mengungsi, tidak ada tempat yang aman untuk dituju, dan sangat sedikit tempat untuk bertahan hidup,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric.

Warga Palestina mengatakan bahwa ketika Israel terus melakukan serangan, tidak ada wilayah yang membuat mereka merasa aman. Banyak yang khawatir jika mereka meninggalkan rumah, mereka tidak akan diizinkan kembali.

Pengungsi Palestina di Gaza.

Photo :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Israel telah melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada Jumat, 1 Desember 2023, setelah berakhirnya gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas. Setidaknya 15.899 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 42.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah Palestina, sejak 7 Oktober lalu, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas.

Israel mengatakan mereka harus menyingkirkannya kekuasaan Hamas dan membongkar infrastruktur militernya untuk mencegah terulangnya serangan 7 Oktober yang memicu perang. Serangan mendadak Hamas telah membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menangkap sekitar 240 pria, wanita dan anak-anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya